SuaraJatim.id - Kinerja ekspor Jawa Timur ( Jatim ) pada September 2021 ini cukup menggembirakan meskipun hanya naik tipis 0,17 persen dibanding bulan sebelumnya, Agustus 2021.
Demikian laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Kenaikan sebesar 0,17 persen itu setara dengan USD 1,99 miliar, naik dari nilai bulan sebelumnya sebesar USD 1,98 miliar.
Peningkatan ini didorong oleh peningkatan kinerja ekspor sektor migas. Seperi disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Umar Sjaifudin. Secara rinci, ekspor sektor migas tercatat sebesar USD 96,69 juta atau naik 72,95 persen (month to month/mtm) dan naik 59,31 persen (year to year/yoy).
Ia mengatakan adapun komoditas yang mengalami peningkatan permintaan pasar luar negeri di antaranya seperti kayu, barang dari kayu, kakau/coklat, besi dan baja, daging, ikan olahan, dan kendaraan serta bagiannya.
Sedangkan negara tujuan ekspor yang mengalami peningkatan permintaan pasar di antaranya adalah Singapura, Amerika Serikat, China, Uni Emirat Arab, dan Thailand.
"Untuk negara tujuan ekspor yang mengalami penurunan permintaan pasar yakni Kanada, Spanyol, Korea Selatan, Malaysia dan India," kata Umar.
Namun, ia menjelaskan ekspor nonmigas pada September 2021 atau mengalami kontraksi 1,95 persen dibandingkan Agustus 2021 yang banyak disebabkan penurunan ekspor produk hasil industri pengolahan dan pertambangan.
Pada September 2021, ekspor nonmigas Jatim mencapai 1,89 miliar dolar AS atau turun -1,95 persen dibandingkan Agustus 2021, namun dibandingkan September 2020 yang 1,52 miliar dolar AS, tumbuh 23,96 persen.
"Penurunan ekspor nonmigas pada September ini bisa jadi karena dampak PPKM serta adanya kendala kelangkaan kontainer dan biaya freight yang tinggi. Namun, secara total ekspor baik migas dan nonmigas, kita mengalami kenaikan," katanya.
Baca Juga: Butuh Gotong Royong Untuk Tingkatkan Ekspor UKM Jawa Tengah
Sementara, komoditas yang mengalami penurunan permintaan pasar di antaranya adalah gula dan kembang gula, alas kaki, pupuk, lemak dan minyak hewan/nabati, serta tembaga. ANTARA
Berita Terkait
-
Butuh Gotong Royong Untuk Tingkatkan Ekspor UKM Jawa Tengah
-
Alhamdulillah! 34 Daerah di Jatim Sudah Masuk Level 1 PPKM, Gubernur Khofifah Girang
-
BPS: Luas Panen Padi Hilang 141 Ribu Hektar di 2021
-
Faisal Basri Sebut Ekspor Nikel Bocor, BPS Bantah: Nilainya 0 di 2020
-
Untung 17 Bulan Berturut-turut, Neraca Dagang September Surplus 4,37 Miliar Dolar AS
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
Terkini
-
Gubernur Khofifah Silaturahmi Bersama Masyarakat Kalsel Asal Jatim: Kolaborasi Ekonomi Kebangsaan
-
G30S PKI: Strategi Kiai Paiton Lawan Komunis, Perang Spiritual dan Taktik Intelijen Santri
-
Lawan Sampah, BRI Peduli Ubah TP3SR di Bali Jadi Sentra Inovasi Ekonomi Sirkular
-
Mertua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Tutup Usia
-
Harga Beras Melonjak, DPRD Jatim Tekan Bulog dan Disperindag Segera Bertindak