SuaraJatim.id - Setelah bentrok maut beberapa waktu lalu yang menyebabkan tiga pendekar Pagar Nusa (PN) luka-luka, kini perguruan silat di Lamongan menggelar ikrar damai.
Ikrar damai ini dihadiri seluruh organisasi pencak silat se-Kabupaten Lamongan. Mereka menggelar ikrar bersama kepolisian, pemda dan TNI akan menjaga Lamongan tetap kondusif di tengah berbagai perbedaan.
Sebelumnya, tiga pendekar PN mengalami luka serius di kepala dan mukanya setelah bentrok maut dengan sekelompok orang diduga dari perguruan silat lainnya.
Situasi ini membuat gaduh kota soto. Bahkan pengurus NU setempat sampai turun tangan mendesak kepolisian agar mengusut tuntas kasus tersebut.
Baca Juga: Hasil Persela Lamongan vs Persik Kediri: Laskar Joko Tingkir Menang Tipis 1-0
Setelah peristiwa itu, pemkab kemudian mengumpulkan pengurus berbagai perguruan. Mereka menandatangani ikrar damai dipimpin oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Kapolres AKBP Miko Indrayana, Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Lamongan Deby Kurniawan, serta seluruh ketua organisasi silat se-Kabupaten Lamongan, serta unsur ormas, di Ruang rapat Airlangga Pemkab Lamongan, Senin (25/10/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati yang akrab disapa Bupati YES ini mengajak masyarakat Lamongan tak terkecuali seluruh organisasi silat untuk bersama-sama saling menjaga kondusifitas, sehingga bisa terwujud suasana yang aman dan nyaman.
"Silaturrahmi ini adalah ikhtiar kita bersama untuk mencari sebuah upaya, yakni bersama-sama Jogo Lamongan Kondusif," katanya seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Selasa (26/10/2021).
"Lamongan yang selama ini sudah baik mari kita tingkatkan lagi," katanya menegaskan.
Dalam kesempatan yang sama, Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono meminta berbagai pihaknya agar terus melakukan berbagai upaya dalam menjaga Lamongan agar tetap kondusif.
Baca Juga: Tontong Sekarang!! Link Live Streaming Persela Lamongan Vs Persik Kediri, Baru Dimulai
"Kami akan terus fokus mencegah adanya konflik. Mencegah melalui berbagai rencana aksi, seperti fokus mencegah adanya konvoi. Adanya konvoi ini biasanya saat pengesahan warga baru, disadari atau tidak konvoi ini adalah pemicu terjadinya bentrok yang tidak diinginkan," ujarnya.
Berita Terkait
-
Lebaran di Lamongan? 5 Kuliner Khas Ini Wajib Dicoba, Bukan Cuma Soto
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata di Lamongan untuk Libur Lebaran 2025, Lengkap dengan Tiket Masuknya
-
Rekam Jejak Zulkifli Syukur, Calon Asisten Patrick Kluivert
-
Timnas Day: Suporter Wajib Catat, Ini Rute Termudah dari Lamongan Menuju Stadion GBK
Tag
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
Terkini
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya