SuaraJatim.id - Peristiwa tragis menimpa seorang bocah di Ponorogo Jawa Timur. Saat sedang asyik bersepeda bersama teman-temannya di pinggir sungai, Ia terperosok ke sungai dan tewas tenggelam.
Apalagi sekarang sedang musim hujan dan debit air sungai di Dusun Banyon Desa Nglewan Kecamatan Sambit itu sedang tinggi-tingginya. Ini perlu menjadi perhatian para orangtua di dusun itu.
Kronologis peristiwa ini bermula saat bocah berinisial AAF yang masih berumur 7 tahun itu asyik bersepeda di pinggiran sungai bersama teman-temannya.
"Kejadian bocah tenggelam ini terjadi pada Minggu (28/11) pagi," kata Kapolsek Sambit AKP Sutriatno, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Minggu (28/11/2021) sore.
Baca Juga: Darr! Gudang Mebel di Ponorogo Kebakaran, Diduga Gegara Tersambar Petir
Saat itu, AAF dan teman-temannya bersepeda menyusuri rute pinggir sungai. Semuanya menggunakan sepeda sendiri-sendiri. Korban berada di urutan ke tiga. Nah di tempat kejadian perkara (TKP), mereka berniat untuk berhenti.
Namun, pada saat akan turun, korban mengalami kesulitan karena sepeda yang dikendarai korban terlalu besar. Hal itulah yang menyebabkan korban tercebur di sungai.
"Korban saat mau turun dari sepeda itu kesulitan. Karena sepedanya terlalu besar, hingga akhirnya korban tercebur ke sungai itu," kata Sutriatno.
Melihat kejadian itu, salah satu temannya langsung menolong. Karena kebetulan teman yang berusaha menolong itu bisa berenang. Namun, temannya tersebut tidak kuat menarik korban, hingga akhirnya AAF tenggelam di dasar sungai.
"Teman-teman korban sebenarnya sudah berteriak-teriak minta tolong, namun saat itu TKP sepi. Sehingga salah satu temannya pulang ke rumah untuk memberitahu warga," katanya.
Baca Juga: Berenang dengan Temannya, Bocah 14 Tahun Tewas Tenggelam di Telaga Wotawati
Kemudian banyak warga yang mendekat dan mencari korban dengan cara menyelam di sungai. Hingga korban ditemukan di dasar sungai sudah dalam keadaan meninggal.
Hasil olah TKP, korban meninggal akibat murni kecelakaan tenggelam sungai. Artinya, tidak diketemukanya tanda penganiayaan pada tubuh korban.
"Keluarga korban juga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak akan menuntut kepada pihak manapun. Lalu tadi jenazah disemayamkan di rumah duka dan persiapan untuk dimakamkan di pemakaman umum Desa Maguwan," katanya.
Berita Terkait
-
Jadwal Gus Iqdam Oktober 2024: Samarinda, Solo, Tenggalek, Kediri, Ponorogo Hingga Lamongan
-
Deretan Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim dari Malaysia, Urusan Batik sampai Bikin IShowSpeed Bingung
-
Paper Mob, Bukti Semangat Juang Mahasiswa Baru FTIK
-
Viral Xpander Tabrak Mustang Diduga Milik Crazy Rich, Sopir 'Ketar-ketir'
-
Jangan Lewatkan! Jadwal Lengkap Grebeg Suro Ponorogo 2024, Ada Reog hingga Larungan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang