SuaraJatim.id - Dalam kesempatan kali ini, kita akan belajar sedikit tentang sejarah Kabupaten Gresik. Wilayah yang cukup banyak dikenal orang sebagai Kota Wali ini ternyata menyimpan sebuah sejarah menarik yang patut dipelajari, loh! Selain membicarakan sedikit mengenai sejarah kabupaten yang satu ini, kita juga akan mencari tahu beberapa informasi tambahan seputar kabupaten yang satu ini.
Apakah kamu sudah mulai penasaran dengan serba-serbi dari Kabupaten Gresik? Jika demikian, baca terus artikel di bawah ini agar kamu dapat memperluas pengetahuan umum yang kamu miliki!
Letak Kabupaten Garut Secara Geografis
Gresik adalah sebuah daerah berupa kabupaten yang terbagi menjadi 18 kecamatan, 330 desa, dan 26 kelurahan. Dengan pembagian tersebut, Gresik memiliki luas daerah sebesar 1.191,25 km². Kabupaten Gresik terletak di Barat Laut Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya dan secara astronomis terletak di antara 112° sampai 113° Bujur Timur dan 7° sampai 8° Lintang Selatan.
Kabupaten Gresik berada pada dataran rendah dengan ketinggian tanah 2 sampai 12 meter di atas permukaan air laut. Gresik pun merupakan sebuah kabupaten yang dikelilingi oleh Laut Jawa di bagian selatan dan Selat Sunda di bagian timur. Oleh sebab itu, tidak mengejutkan apabila Gresik disebut memiliki banyak daerah pesisir.
Daftar Kepala Daerah Kabupaten Gresik Hingga Hari Ini
Pada tahun 2021, Kepala Daerah Kabupaten Gresik adalah H. Fandi Akhmad Yani S. E., sebelum Fandi menjabat posisi tersebut, Gresik telah dipimpin oleh sekiranya empat belas pemimpin daerah resmi lainnya. Gresik telah memiliki kepala daerah seorang Bupati sejak tahun 1934. Pada tahun tersebut, Bupati yang diberi amanah untuk mengepalai Gresik adalah R.P.P.A. Soerjowinoto. Bupati setelahnya adalah R.T.A. Moesono, dan Bambang Soeparto.
Setelah kepemimpinan Bambang, Kabupaten Gresik kemudian dikepalai oleh R. Widagdo, R. Soekarso, Soesanto Bangun Nagoro, S.H., Letkol (L) Soefelan, dan Letkol (L) Wasiadji, S.H. yang memimpin hingga tahun 1984. Estafet kepemimpina tersebut dilanjutkan kembali oleh Kolonel (Mar) H. Amiseno, Kolonel (L) Djuhansah, Kolonel (L) H. Soewarso, Robbach Masum, dan Dr. Ir. H.Sambari Halim Radianto S.T., M.Si.
Belajar Histori Kabupaten Gresik
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Maestro Pelukis Damar Kurung Gresik di Museum Virtual
Sesuai dengan julukan Kota Wali yang disandang oleh Gresik, kabupaten yang satu ini memang awal dikenal bersamaan dengan kehadiran agama islam di Pulau Jawa. Sejak abad ke-11, Gresik sudah dikenal sebagai sebuah kota bandar. Akibat letaknya yang strategis, Gresik menjadi salah satu titik singgah para pedagang Gujarat, Kalkuta, Cina, Siam, Arab, Bengali, Campa, dan lain-lain.
Di pelajaran sejarah selama sekolah mungkin kita pernah mendengar bahwa masuknya Islam ke Nusantara, terutama Tanah Jawa, memang dibawa oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim bersamaan dengan Fatimah Binti Maimun. Tokoh lain yang tidak kalah berjasa dalam sejarah Kabupaten Gresik adalah Nyai Ageng Pinatih. Nyai Ageng Pinatih adalah seorang syahbandar yang menguasai Gresik pada saat itu.
Hubungan Sunan Giri dan Gresik
Nyai Ageng Pinilih adalah seorang syahbandar yang kaya raya, dirinya adalah seorang janda yang di kemudian hari membesarkan seorang bayi yang ditemukan oleh para pelaut yang menjadi anak buah Nayi Ageng Pinilih. Bayi ini berasal dari Blambangan, Kota Banyuwangi saat ini, dan dihanyutkan di lautan oleh orang tuanya. Bayi yang dipungut oleh Nyai Ageng Pinilih ini diberi nama Jaka Samudra, ketika dewasa dia diberi gelar Raden Paku.
Raden Paku kemudian ditunjuk untuk menjadi pemerintah sebuah daerah bernama Giri Kedato. Dari daerah inilah, Raden Paku kemudian semakin dikenal oleh banyak orang dengan nama Sunan Giri. Sunan Giri kemudian menggantikan peran Syekh Maulana Malik Ibrahim sebagai seorang pemimpin. Hari saat Sunan Giri dinobatkan sebagai penguasa pemerintahan daerah pun kemudian dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Gresik.
Beragam Pusat Wisata di Kabupaten Gresik
Tag
Berita Terkait
-
Prosesi Pemakaman Naufal Takdri Al Bari, Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia
-
Lowongan Kerja Freeport September 2025 dan Gaji Fantastis Penempatan Smelter Gresik
-
Pabrik Kimia di Gresik Mulai Pakai Energi Surya, Kurangi Emisi Setara Ribuan Pohon
-
Arteria Dahlan Disebut-sebut Jadi Komisaris Petrokimia Gresik, Apa Benar?
-
Smelter Manyar Jadi Titik Awal Integrasi Industri dan Lingkungan Hidup
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Harga Rokok Tak Akan Naik Tahun Depan, Menkeu Purbaya : Saya Pikir Sih Biarkan Saja
-
Wakil Ketua DPRD Jatim Ingatkan Musibah Magetan Harus Jadi Titik Balik Tata Kelola Pertambangan
-
Rezeki Awal Pekan: Dapatkan Saldo DANA Gratis Lewat 6 Link Kaget Ini
-
Ketua DPRD Jatim: HUT ke-80 Jadi Momentum Jatim Kuat Hadapi Tantangan Zaman
-
Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Wujudkan JATIM BISA di Hari Jadi ke-80 Jawa Timur