Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 02 Desember 2021 | 19:02 WIB
Joko Santoso didampingi istri Titik Handayani, warga Kota Malang yang sempat mengalami kebutaan setelah vaksinasi Covid-19 jenis AstraZeneca, Kamis (2/12/2021). [SuaraMalang.id/Bob Bimantara Leander]

SuaraJatim.id - Media sosial digegerkan pengakuan warga Kota Malang Jawa Timur ( Jatim ). Seorang warga bernama Joko Santoso mengalami kebutaan setelah melakukan vaksin Covid-19.

Kisahnya diunggah istri di akun grup media sosial Facebook Komunitas Peduli Malang Raya. Ia mengaku mengunggah pengalamannya itu setelah mengaku tak mendapat respons dari Pemerintah Kota setelah tiga bulan usai vaksinasi.

Ia menceritakan kalau kini penglihatannya terganggu alias mengalami kebutaan setelah disuntik vaksin Astrazeneca pada Jumat 3 September 2021.

Ditemui wartawan di rumahnya Jalan Jalan Burung Gereja Nomor 1 A RT 2 RW 2, Kelurahan Arjawinangun, Kecamatan Kedungkandang, Ia mengaku mengikuti kegiatan vaksinasi di rumah Ketua RW.

Baca Juga: Dikira Malam, Mata Joko Santoso Ternyata Buta Setelah Vaksinasi Covid-19

Ia lantas menceritakan kronologis detailnya sejak mengikuti vaksinasi sampai matanya buta. Ia menceritakan sempat dicek skrining kesehatan, mulai dari tensi dan gula darah.

"Sana ditensi normal semua, lalu saya disuntik nunggu 15 menit, pamitan Bu RW juga surat vaksinnya masih ada nunggu lama, semuanya normal. Lalu saya tinggal pulang," katanya seperti dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Kamis (2/12/2021).

Namun setibanya di rumah sekitar pukul 11.00 WIB, Joko tiba - tiba merasakan gejala mual dan muntah dua kali. Sampai akhirnya memutuskan beristirahat tidur di rumahnya.

"Disuruh minum obat terus tidur - tiduran, terus sampai istri pulang, jam 10 malam lihat handphone itu kabur. Saya kira sudah ngantuk, biasanya enggak pernah tidur jam segitu," ungkap pria berusia 38 tahun ini.

Pada Sabtu paginya sekitar pukul 06.00 WIB, Joko yang hendak beraktivitas tiba - tiba dikejutkan dengan pengelihatannya yang tak berfungsi.

Baca Juga: Kisah Joko Santoso yang Sempat Buta Usai Vaksinasi Covid-19

"Sabtu paginya gelap gulita itu, laporan ke pak RW dibawa ke RS Refa Husada, dari Refa Husada dirujuk ke RSU (Rumah Sakit Saiful Anwar) sampai sekarang," katanya.

Namun ia kembali pulang ke rumah, karena Poli Saraf tutup dan diminta kembali lagi pada Senin 6 September 2021.

Saat Senin itu ia kembali dan akhirnya diminta untuk opname di ruang perawatan khusus pasien penderita penyakit saraf RSSA Malang. Di sana ia menjalani opname perawatan selama tiga hari.

"Tiga hari, setelah itu tubuh lemas, kayak stroke gitu, lemas nggak bisa gerak, nggak bisa gerak, tangan saja yg bisa gerak sama kepala, duduk nggak bisa, apalagi jalan. Jadi di RSSA, selama tiga hari di unit stroke terus backgroundnya itu gelap gulita tinggal abu - abu gitu," kisahnya.

Selama perawatan di RSSA, Joko mengaku sejumlah dokter dan tim medis menanganinya. Para tim medis ini dibuat dengan keluhan yang dialami Joko, mengingat dari hasil pemeriksaan medis baik luar dan rontgen dalam, tidak dalam kondisi yang sakit.

"Itu tadi bingung dokternya, gula darah nggak ada, hipertensi normal, semuanya normal. Masih diobservasi. Sudah diperiksa MRI, thorax itu hasilnya normal," tuturnya.

Akibat kebutaan yang ia alami pasca vaksinasi Covid-19 ini, Joko tak bisa beraktivitas normal. Ia terpaksa kehilangan pendapatan dari matapencahariannya sebagai kuli bangunan dan kuli batu.

Load More