Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 14 Desember 2021 | 11:18 WIB
Petugas SAR melakukan pencarian korban di kawasan lintasan awan panas Gunung Semeru di Curah Koboan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (13/12/2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

SuaraJatim.id - Bertambah dua korban meninggal bencana erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, per Senin (13/12/2021) jumlah korban jiwa akibat erupsi Semeru menjadi 48 jiwa.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis BNPB menyatakan, hingga Senin (13/12), jumlah korban langsung APG  (awan panas guguran) Gunung Semeru yang masih dirawat ada sebanyak 18 orang.

Rinciannnya, dirawat di RS dr Haryoto (RSDH) sebanyak 12 orang, RS Pasirian (RSP) dua orang, RS Bhayangkara (RSB) tiga orang dan dirujuk ke RS Tersier sebanyak satu orang.

Sedangkan  jumlah pengungsi yang menjalani rawat inap ada 12 orang. Empat orang di RS Penanggal tujuh orang di RSP dan satu orang di RSDH.

Baca Juga: Korban Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 48 Jiwa

Selanjutnya pengungsi yang terdata pada Posko Tanggap Darurat Bencana Erupsi Gunung Semeru, berjumlah 9.997 jiwa yang tersebar di 148 titik berbagai wilayah.

Rincian pengungsi di Kabupaten Lumajang sebanyak 141 titik dengan jumlah penyintas 9.754 jiwa. Titik pengungsian di Kabupaten Malang ada dua titik dengan 179 jiwa, Kabupaten Probolinggo di satu titik dengan 11 jiwa, Kabupaten Blitar di satu titik dengan 20 jiwa dan Kabupaten Jember di tiga titik dengan 13 jiwa.

"Sementara itu data jumlah korban kumulatif yang dilakukan rawat jalan di Puskesmas dan posko kesehatan berjumlah 2.004 jiwa," katanya, seperti diberitakan Antara, Selasa (14/12/2021).

Dalam mendeteksi dan mencari lokasi potensial korban tersebut, Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) menurunkan sebanyak 11 anjing pelacak yang berasal dari satuan Polda Jawa Timur, Mabes Polri dan Polres Malang.

Puluhan alat berat juga ikut diterjunkan dalam penanganan bencana yang disebabkan awan panas dan guguran erupsi Gunung Semeru. Nantinya, digunakan untuk membuka jalur jalan nasional antara Lumajang dan Malang, tepatnya di Dusun Kamarkajang yang saat ini dalam proses perbaikan dan telah mencapai 80 persen.

Baca Juga: Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 48 Orang

BNPB turut mengimbau untuk tidak beraktivitas dalam satu kilometer dari kawah maupun puncak Gunung Semeru, serta lima kilometer ke arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

"Semua pihak perlu mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, serta lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," katanya.

"Waspadai pula potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," ujar Abdul. 

Sumber: Antara

Load More