Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 15 Desember 2021 | 12:48 WIB
IJS (23), waria mucikari prostitusi anak di bawah umur saat diamankan di Mapolres Mojokerto.[SuaraJatim/Zen Arifin].

SuaraJatim.id - Kasus prostitusi melibatkan anak di bawah umur masih terjadi di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur ( Jatim ). Seorang mucikari berinisial IJS alias BA warga Kecamatan Mojosari diamankan lantaran menjajakan anak di bawah umur.

Waria berusia 23 tahun ini ditangkap saat berada di rumah kosnya Desa Randubango Kecamatan Mojosari. Tiga orang pekerja seks komersial, dimana dua diantaranya diketahui merupakan remaja di bawah umur juga diamankan dalam penggerebekan ini.

Ketiga wanita tersebut yakni seorang mahasiswi berisinial KSAY (18), kemudian remaja berinisial EDS yang masih berusia (16), serta satu orang pelajar berinisial SNM (17). Ketiga perempuan tersebut merupakan warga Kabupaten Mojokerto.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo mengungkapkan, kasus ini terkuak setelah polisi menerima informasi adanya praktik prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur di Mojokerto.

Baca Juga: Kakek-kakek Gowes Sepeda Terserempet Truk di Mojokerto, Tewas Masuk Kolong Tronton

Bahkan, bisnis esek-esek ini juga merambah wilayah Tretes Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan.

"Kami berhasil mengamankan pelaku beserta tiga korban di sebuah tempat kos di wilayah Kabupaten Mojokerto. Kami juga mengamankan barang bukti uang hasil eksploitasi anak dan juga handphone," kata Andaru Rabu (15/12/2021).

Andaru mengungkapkan, bisnis prostitusi yang melibatkan anak di bawah umur ini sudah dilakoni IJS sejak Mei 2021. Modusnya, pelaku menawarkan para remaja di bawah umur ini kepada pria hidung belang yang dikenalnya.

"Sistemnya dari mulut ke mulut. Jadi dia tidak membuka platfom, tapi dengan kenalannya dia menjajakan anak-anak ini," ujarnya.

Untuk setiap kali transaksi, IJS mematok harga antara Rp 400 ribu hingga Rp 1,2 juta tergantung kesepakatan antara dirinya dan pria hidung belang.

Baca Juga: Ini Kesaksian Sahabat Novi, Mahasiswi UB Asal Mojokerto yang Tewas di Atas Makam Ayahnya

Selain itu, kesepakatan harga ini juga disesuaikan dengan servis yang diinginkan pelanggan. Karena tidak semua pelanggan meminta untuk berhubungan badan.

"Mereka (korban) diminta untuk menjadi pemandu lagu juga. Mereka di jajakan mulai daerah Mojokerto, Mojosari di tempat kosnya, di tempat karaoke dan beberapa kali di Prigen Pasuruan," jelas Andaru.

Sejauh ini petugas masih melakukan pendalaman terkait dengan kasus tersebut. Termasuk mengungkap indikasi adanya remaja lain yang menjadi korban IJS. Saat ini polisi sudah menjebloskan IJS ke dalam sel tahanan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Ini yang masih periksa, masih kita lakukan analisa (adanya korban tambahan), kalau ada perkembangan kita sampaikan," ucap Andaru.

Kontributor: Zen Arifin

Load More