Terbakar Api Cemburu, Pemuda di Probolinggo Nekat Panjat Tower 80 Meter

SuaraJatim.id - Seorang pemuda nekat melakukan aksi memanjat tower sutet setinggi 80 meter hanya gara-gara permasalahan cinta.

Aksi pemuda di Probolinggo, Jawa Timur itu membuat warga dan keluarga panik.

Dikutip dari Jatimnet.com--jaringan Suara.com, pemuda tersebut bernama Alan Maulana (20).

Alan nekat memanjat tower operator seluler pada Kamis (16/12/2021) karena tak sengaja memergoki kekasihnya bersama pria lain.

Baca Juga: Nggak Masak Mi Instan, Pendaki Ini Santai Bikin Steak Mewah di Gunung

Berdasarkan informasi, kronologi kejadian tersebut berawal dari Alan mendatangi kontrakan kekasihnya bernama Sinta (20).

Alan tak sengaja memergoki Sinta keluar bersama pria lain. Hal tersebut langsung membuat perasaannya terbakar api cemburu.

Lantaran merasa kecewa, Alan berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan memanjat tower sutet.

Aksi Alan langsung menjadi perhatian warga sekitar. Sementara itu, Sinta yang melihat aksi kekasihnya hanya terdiam.

Hingga akhirnya, petugas meminta Sinta untuk membujuk Alan agar turun dari tower.

Baca Juga: Tragis, Ayah Dikeroyok Dua Pria Hingga Tewas Saat Hias Pohon Natal

"Kalau kamu sayang sama saya kamu turun," bujuk Sinta, dikutip dari Jatimnet.com--jaringan Suara.com.

Orang tua Alan juga ikut membujuk agar anaknya mau turun dari tower.

Untungnya setelah mendengar bujukan tersebut, Alan bersedia untuk turun.

Begitu tiba di bawah, Alan langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

Sementara itu, Sinta menjelaskan bahwa dirinya tidak pergi bersama pria lain.

"Nggak, saya nggak bareng pria. Saya sama temen cewek juga ke salonnya," jelasnya.

Sinta mengatakan hubungan keduanya baru berjalan selama dua bulan. Akan tetapi, Alan sudah mengaku ingin menikahinya.

"Saya nggak nolak diajak nikah, tapi saya minta nunggu saja setelah tahun baru nanti. Tapi Alan tetap ngotot inginnya nikah sekarang. Padahal kakak saya, juga sudah nyaranin begitu, tapi nggak didengar," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Probolinggo, AKBP Wadi Sa'bani mengaku bersyukur bahwa yang bersangutan akhirnya bersedia untuk turun.