SuaraJatim.id - Penyelundupan sebanyak 2.719 lebih burung kicau berbagai jenis di Pelabuhan Paciran, Lamongan digagalkan Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya. Petugas mengamankan dua pelaku penyelundupan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Cicik Sri Sukarsih mengatakan, ribuan burung tersebut dibawa oleh pelaku dari Kalimantan Tengah.
"Seperti kita ketahui, bahwa pelabuhan Paciran ini menjadi tempat penyebrangan orang dan komoditas pertanian ke Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Pulau Bawean. Pada tanggal 11 Januari 2022, berhasil menggagalkan pemasukan burung secara ilegal dari Kalimantan Tengah, dengan jumlah 2.719 ekor burung," ujarnya, Rabu (12/1/2022).
Ia melanjutkan, pelaku berinisial W dan MN diketahui merupakan warga Kota Kediri. Diakuinya, Pelabuhan Paciran baru pertama ini dijadikan lokasi penyelundupan.
"Untuk penyelundupan kali ini menggunakan modus dan tempat penyebrangan yang baru, karena baru kali ini ada penyelundupan melalui pelabuhan Paciran Lamongan, biasanya di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Modus menggunakan kardus, keranjang plastik, dan keranjang kayu," terangnya.
Kronologisnya, lanjut dia, KMP Derajat Paciran berangkat pada 10 Januari 2022 dan diperkirakan sandar di Pelabuhan Paciran pada 11 Januari 2022 sekitar pukul 20.00 waktu setempat.
Petugas melakukan koordinasi internal dengan bidang karantina hewan untuk melakukan pengawasan terhadap kedatangan kapal tersebut. Selanjutnya petugas melakukan pengawasan ke semua kendaraan yang dicurigai di dalam kapal
Tim mencurigai mobil Grand Max berwarna hitam dengan nopol AG 1839 F yang masuk ke kapal dan langsung menuju dek kapal. Selanjutnya para pelaku memindahkan beberapa kardus dan keranjang buah yang diduga berisi burung.
Petugas kemudian membuntuti mobil yang hendak keluar dari pelabuhan dan langsung disetop untuk penggeledahan. Benar saja, saat dicek kardus dan keranjang buah ternyata berisi burung. Selain itu, petugas juga menemukan burung lainnya di dek kapal.
Baca Juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 52 PMI Ilegal Tujuan Malaysia di Sungai Asahan
"Burung tersebut disembunyikan di dek mesin oleh pelaku, kemudian berdasarkan peraturan UU Karantina, yakni UU nomor 21 Tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan dan tumbuhan, maka penyelundupan ini melanggar pasal 88 dimana akan dikenakan sanksi pidana 9 tahun penjara dan denda Rp 2 Miliar," tandas Cicik.
Beberapa jeni burung selundupan itu diketahui berjenis Beo Kalimantan (Gracula religiosa indica), Kolibri (Trochilidae), Murai Batu Kalimantan (Copsychus malabaricus), Tledekan Biru, Pleci (Zosterop Japanicus), cucak ijo, cucak jenggot, Jalak Kerbau (Acridotheres javanicus), Srindit, Celilin, Anis Kembang, dan Kapas Tembak. (Dimas Angga Perkasa)
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
Terkini
-
HIV di Jatim Masih Tinggi, DPRD Minta Edukasi dan Deteksi Dini Diperluas
-
DPRD Jatim Tindak Gangguan Digital Sosial, dari Judi Online hingga Sound Horeg
-
7 Fakta Penting Jenderal Mallaby dan Detik Detik yang Memicu Pertempuran 10 November
-
Viral! SPPG Kencong Kediri Bagi-bagi Jumat Berkah dengan Tempel Uang di Tray MBG
-
OTT KPK: Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan 6 Orang Lain Dibawa ke Jakarta