SuaraJatim.id - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) terkesan lamban dalam menangani MSAT (40) tersangka kasus kekerasan seksual terhadap santriwati di salah satu pondok pesantren Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang.
Lemahnya kinerja kepolisian ini terus menuai sorotan, tak terkecuali Jaringan Santri Jombang (Jasijo).
Selama tiga tahun (sejak ditetapkan tersangka pada 2019) MSAT melenggang bebas meski berstatus tersangka. Polisi terkesan menganakemaskan atau memperlakukan istimewa sosok putra kiai ternama di Jombang tersebut.
"Polisi selama ini terkesan menganakemaskan MSAT dan justru membikin blunder dengan keberadaan polisi itu sendiri. Buktinya MSAT melakukan perlawanan hukum merasa dirinya tidak bersalah," kata koordinator Jaringan Santri Jombang (Jasijo) Aan Anshori, Senin (17/1/2022).
Baca Juga: Terus Mangkir, Anak Kiai Jombang Jadi DPO Tersangka Pencabulan, Akan Dijemput Paksa
Semestinya, lanjut dia, aparat kepolisian bisa dengan mudah menangkap MSAT. Seperti kasus kekerasan seksual yang melibatkan pengasuh pondok pesantren di Kabupaten Mojokerto dan kasus di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.
"Yang di Ngoro itu bisa ditangkap dalam kurun waktu kurang satu bulan, namun ini (MSAT) sampai hampir tiga tahun lebih tidak ditangkap," ucap Aan.
Aktivis Gusdurian Jombang ini meminta agar polisi tidak perlu takut atau mundur dalam menindak tegas pelaku kekerasan seksual, hanya karena mereka berlabel anak seorang kiai atau pesantren dan lain sebagainya. Karena itu justru akan mencoreng citra lembaga, baik kepolisian maupun pesantren.
"Menurutku polisi bisa segera memperbaiki kehormatan kepolisian dengan cara menjemput paksa MSAT karena pemanggilan pertama dan kedua diacuhkan. Jadi tidak ada pilihan lain selain jemput paksa," kata Aan.
Begitu pula dengan pihak-pihak yang berupaya menghalangi jalannya proses hukum. Selain pihak kepolisian, Aan juga meminta kepada asosiasi pesantren di Jatim untuk tidak tinggal diam. Karena semakin berlarutnya kasus kekerasan seksual dengan tersangka MSAT, justru kian memperburuk citra pesantren.
Baca Juga: Massa Adang Polisi Hendak Mengantar Surat untuk Putra Kiai Jombang Tersangka Pencabulan
"Asosiasi pesantren yang ada di NU tidak boleh diam. Karena ini sangat merugikan nama baik pesantren. Pesantren yang selama ini sangat tunduk kepada negara dan hukum justru terkesan kebal hukum dengan berlarut-larutnya kasus ini," tukas Aan.
MSAT sendiri ditetapkan sebagai tersangka kekerasan seksual. Anak kiai termasyhur di Jombang, Jatim ini dilaporkan telah menyetubuhi NA yang kala itu masih menjadi santri di pondok pesantren. Modus yang digunakan, MSAT berjanji akan menikahi NA. Akan tetapi janji itu tak kunjung ditepati.
Kemudian NA melaporkan MSAT ke Polres Jombang. Laporan itu teregister dengan Nomor LP: LPB/392/X/RES/1.24/2019/JATIM/RESJBG pada 29 Oktober 2019. Pada Desember 2019, Polres Jombang menetapkan MSAT sebagai tersangka.
Namun di tengah jalan kasus tersebut diambil alih oleh Polda Jatim. Setelah 2 tahun penyidikan, Polda Jatim akhirnya merampungkan berkas penyidikan dan kasus tersebut dinyatakan P-21. Namun dalam kurun waktu itu, polisi tidak mampu menangkap MSAT.
Kontributor: Zen Arifin
Berita Terkait
-
100 Hari Pemerintahan Prabowo, 9 dari 10 Korban Kekerasan Seksual Masih Tak Terlindungi
-
Misteri di Balik Pembunuhan Mengerikan di Jombang, Kepala Korban Ditemukan Terpisah
-
41 Kasus Anak Korban Pornografi Lewat Medsos, KPAI: Karena Orang Tua Gaptek
-
19 Bocah di Tangerang Jadi Korban Nafsu Guru Ngaji, KemenPPPA Beri Pendampingan Psikologis
-
Kronologi Lengkap Mutilasi di Ngawi: Cekcok di Hotel Berujung Tubuh Dipotong, Dibuang di 3 Lokasi
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak