Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 19 Januari 2022 | 16:02 WIB
Ilustrasi HIV AIDS. [Envato Elements]

Kemudian melakukan monitoring pemberian pengobatan dengan pemeriksaan secara berkala, serta berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olah Raga serta Pariwisata untuk mendatangi rumah hiburan.

"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sampai dengan tahun 2021 adalah penurunan signifikan dibanding tahun 2018 yang paling tinggi. Skrining terus kami lakukan dan Kota Surabaya juga memiliki Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang aktif pada 31 kecamatan.

Nanik mengomentari soal data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur yang menyebut Kota Surabaya menjadi kota dengan kasus baru HIV/AIDS tertinggi se-Jawa Timur pada tahun 2021. Tercatat sebanyak 323 pasien AIDS baru di Kota Surabaya, disusul Kabupaten Banyuwangi 186, dan Jember sebanyak 174.

Ia mengatakan salah satu penyebab utamanya karena banyak warga luar Surabaya yang melakukan pengobatan di Kota Pahlawan. "Jadi, banyak warga luar yang berobat ke Surabaya," kata Nanik.

Baca Juga: Viral Kebakaran di Rumah Makan Soto Ayam Cak Har Surabaya, Diduga Korsleting Listrik

Load More