
SuaraJatim.id - Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Jero di Kabupaten Lamongan masih belum surut sampai sekarang. Banjir ini merendam sejumlah permukiman warga.
Air yang menggenangi jalan setinggi 50 hingga 60 meter juga menghambat aktifitas warga. Bahkan, puluhan siswa yang hendak menuju sekolah pun harus rela berjibaku menembus banjir.
Salah satunya di kawasan Sukodadi Lamongan. Di kawasan itu banyak siswa mendorong kendaraannya gegara jalanan tergenang air, Kamis (20/1/2022).
Banjir yang melanda kawasan ini terpantau dari ujung selatan Jalan Nasional hingga lokasi SMK PGRI Sukodadi. Selain itu, licinnya jalan membuat para pengendara harus ekstra berhati-hati agar tak terpleset.
Baca Juga: Bripda Randy Bagus Ternyata Belum Dipecat, Polda Jatim: Masih Proses Kode Etik di Propam
"Hujan dua hari, jadinya seperti ini (banjir)," kata Fendi, warga Sukodadi seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Fendi menambahkan, bahwa banjir yang terjadi kali ini cukup parah, dan genangan air yang ditimbulkan pun bertahan lebih lama dari biasanya.
"Hujan dua hari saja sudah membuat ibukota Sukodadi banjir," imbuh Fendi.
Sekadar diketahui, Jalan Airlangga yang membentang dari pertigaan jalan raya Sugio-Banjarejo-pertigaan Sukodadi ini merupakan jalur alternatif yang cukup padat dilewati para pengguna jalan, mulai dari kendaraan roda dua, roda empat, hingga truk bertonase besar.
Lebih jauh, sejumlah warga menilai, bahwa banjir yang melanda kawasan jalan Airlangga Sukodadi ini disebabkan oleh adanya sedimentasi saluran air yang berada di selatan jalan raya dan Rel KA, tepatnya di sebelah timur kampus Unisda.
Baca Juga: Kasus Kematian Novia Widyasari Ramai Lagi, Bripka Randy Kabarnya Belum Dipecat
"Selain itu juga perlu direnungi, coba lihat, warga juga asal bangun trotoar dan jembatan, tanpa mau mengeruk saluran," kata Hamim, salah satu warga Sukodadi.
"Tidak pernah dinormalisasi, tapi sebaliknya saluran itu banyak yang disumbat," ujar Yusuf, mahasiswa UNISDA menambahkan.
Tak cukup itu, banjir yang menggenangi kawasan ini juga menyebabkan jalan setempat mengalami kerusakan yang cukup parah. Bahkan, banyak pengguna jalan yang terjatuh dan terpelanting saat melewatinya.
Menyikapi hal tersebut, warga sekitar Sukodadi berharap, pemerintah daerah bisa cepat tanggap menangani kondisi ini, baik mengenai persoalan jalan rusak yang perlu diperbaiki, maupun saluran air yang telah tersumbat untuk dikembalikan.
Berita Terkait
-
Bripda Randy Bagus Ternyata Belum Dipecat, Polda Jatim: Masih Proses Kode Etik di Propam
-
Kasus Kematian Novia Widyasari Ramai Lagi, Bripka Randy Kabarnya Belum Dipecat
-
Pakai Peci dan Sarung Kelabui Warga, Maling Motor Terekam CCTV Beraksi Cepat Sekali di Madura
-
Diduga Cabuli Santri Yatim, Tokoh Agama Plus Paranormal Sidoarjo Digiring Masa ke Kantor Polisi
-
Bukan Hanya di Lamongan, Korban Investasi Bodong Terus Bertambah Sampai ke Mojokerto dan Gresik
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Ini Syarat Lengkap Jadi Anggota Koperasi Merah Putih, Jalur Utama Penerimaan Bantuan Pemerintah
- 5 City Car Murah Mulai Rp50 Jutaan Bukan Toyota, Sat Set Hadapi Kemacetan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe Sedan Mei 2025: Harga Mulai Rp20 Jutaan, Bandel, Pajak Ringan
- 7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Terbaik, Aman Maksimal Lindungi Wajah
Pilihan
-
Tanpa Wakil MU, Ini 8 Kandidat Pemain Terbaik Liga Inggris 2024/2025
-
Lengkap! 8 Tim Promosi ke Liga 3 Musim Depan, Ada Klub Milik Polisi
-
Almere City Degradasi, 3 Klub Liga 1 Ini Bisa Jadi Opsi Thom Haye
-
Geger Pedagang Dipalak Ormas Rp 3 Juta, Wali Kota Solo Turun Tangan
-
PT Solo Manufaktur Kreasi Bakal Tanggapi Resume Penggugat Soal Minta Menyediakan Mobil Esemka
Terkini
-
Licik, Eks Kacab Dealer Isuzu Mojokerto Gadaikan BPKB Truk Pembeli
-
Serahkan Bantuan Sosial dan BKK Desa Rp 4,76 M, Gubernur Khofifah: untuk Masyarakat Ponorogo
-
Heboh Kades di Lamongan Diduga Selingkuh dengan Sekdes
-
Daftar Link DANA Kaget 15 Mei 2025, Lumayan untuk Belanja Mumpung Ada Promo Indomaret
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Budayawan Pejuang Peradaban, Tinjau Pembangunan Museum Reog Ponorogo