SuaraJatim.id - Kelakukan bejat SB (45) warga Bojonegoro ini tak pantas ditiru. Ia menyetubuhi anak tirinya berinisial AA (15) di dalam rumah sampai sebanyak lima kali.
Dari keterangan polisi, pelaku pertama kali melakukan pemerkosaan kepada korban terjadi pada bulan September 2020. Saat itu, pelaku merasa terangsang saat melihat anaknya pulang dari sekolah lalu berganti baju.
Dari sana lah, niat jahat SB muncul. Ia kemudian merayu dan meminta anaknya melayani. Tentu saja, korban memberontak. Ia lalu berteriak sekecangnya. Namun sia-sia, usaha korban tidak membuat pelaku berhenti.
Ditambah, saat itu kondisi rumah tidak ada orang sama sekali. Hanya ada pelaku dan korban saja. Disitulah pelaku lebih leluasa. Setelah melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku mengancam korban agar tidak bercerita dengan siapapun.
Baca Juga: Wanita di Karanganyar Nyaris Diperkosa Ayah Tiri, Aksi Gagal Karena Ucapan Menyayat Hati
Hal itu membuat korban semakin tertekan. Korban disetubuhi pelaku yang merupakan bapak tirinya itu sebanyak lima kali. Kasus ini terkuak, setelah korban memberanikan diri untuk bercerita ke kepada kakaknya. Dari situ, pelaku akhirnya dilaporkan ke polisi.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Muhammad mengatakan, sebelum melakukan pemerkosaan, pelaku diketahui beberapa kali telah melakukan pencabulan kepada korban. Korban tentu saja memberontak, tapi tak bisa berbuat apa-apa karena takut kepada pelaku.
"Pada saat meminta bantuan kepada kakeknya, korban malah diancam agar tidak meneruskan," katanya, Kamis (20/1/2022) kepada awak media.
Muhammad juga menjelaskan, korban beserta pelaku ini sama-sama tinggal satu rumah. Saat kejadian ibu korban yang juga istri pelaku, tidak pernah mengetahui.
"Kakak korban yang tak terima adiknya dicabuli kemudian melaporkan prilaku bejat sang ayah tiri ke polisi," katanya menambahkan.
Baca Juga: Sebanyak 112 Warga di Kabupaten Bojonegoro Sakit Demam Berdarah, Dua Pasien Meninggal
Saat ini pelaku hanya bisa menyesali perbutannya, setelah polisi berhasil mengamankan. Ia dijeratan pasal 81 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman pidana penjara maksimal 13 tahun dan denda maksimal Rp 300 juta.
Berita Terkait
-
KJRI Beberkan Fakta Baru Kecelakaan Bus Umrah: Bukan Kecelakaan Tunggal!
-
Pemain Persibo: Justice for Sepak Bola Indonesia, Ada Apa?
-
Tanggapi Keputusan PT LIB, Persibo Bojonegoro Minta Adanya Keadilan Setelah Jadi Korban Kekerasan
-
Usai Ricuh Deltras vs Persibo, Kini Heboh Hakim Garis Bawa Pistol Saat Bertugas
-
Kisah Pilu Siswi Kelas 6 SD, Nyaris Tiap Pekan Dicabuli saat Main ke Rumah Ayah Tiri
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Jelang Haul Abad Syaikhona Kholil: Khofifah Ceritakan Peran Ulama Kharismatik di Balik Lahirnya NU
-
Heboh Sejoli Ditemukan Tewas di dalam Kamar Kos Sidosermo Surabaya, Penyebabnya Masih Misteri
-
Ditunjuk Lagi Sebagai Pelatih Persik Kediri, Ini Catatan Statistik Divaldo Alves
-
DPRD Jatim Bongkar Rahasia Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil