SuaraJatim.id - Kabupaten Pamekasan sebentar lagi menggelar pilkades serentak di sejumlah desa. Namun pelaksanaannya agaknya menuai polemik di antara masyarakat.
Ada yang meminta agar pilkades disegerakan, ada juga yang justru sebaliknya, yakni meminta agar ditunda. Misalnya aksi siang tadi, sejumlah elemen masyarakat menggeruduk kediaman bupati dan menduduki Lapangan Nagara Bhakti Kompleks Mandhapa Agung Ronggosukowati. Mereka menuntut agar pelaksanaan pilkades serentak ditunda.
Padahal, beberapa waktu lalu, Desember 2021, kelompok yang sama juga menggelar unjuk rasa serupa namun agendanya justru mendesak agar pelaksanaan pilkades disegerakan.
Di sisi lain, Pemkab Pamekasan telah menetapkan kalau pelaksanaan pilkades serentak di 74 desa di 13 kecamatan bakal digelar pada April 2022. Di sisi lain, jabatan Pelaksana Tugas (Plt) pasca SK Kades berakhir pada Desember 2021 lalu.
Kemudian, MUI setempat turut campur pada awal Januari 2022 lalu dengan mengeluarkan surat bernomor 31/DPK-MUI/PMK/1/2022 tertanggal 29 Jumadil Ula 1443 Hijriyah. Mereka meminta agar penerintah daerah agar menunda pelaksanaan pilkades karena bersamaan dengan momentum Puasa Ramadan 1443 Hijriyah.
"Saudara-saudara, mari kita bersama mendesak bupati Pamekasan agar menunda pelaksanaan pilkades. Kita harus tetap solid dan fokus pada aspirasi yang kita usung," kata salah satu orator, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (21/01/2022).
Di waktu bersamaan, Bupati Badrut Tamam beserta jajaran dari instansi terkait akan melaksanakan musyawarah bersam MUI, perwakilan masyarakat dan LSM untuk membahas tentang aspirasi dan tuntutan seputar pelaksanaan pilkades serentak.
Saat ini sejumlah masyarakat masih bertahan di lapangan Nagara Bhakti dan melakukan orasi tentang aspirasi yang mereka bawa. Beberapa perwakilan diminta masuk untuk mengikuti musyawarah seputar pelaksanaan pilkades serentak.
Baca Juga: Bulan Ini Sudah 43 Warga Pamekasan Jatim Kena Demam Berdarah, Tiga Orang Meninggal
Berita Terkait
-
Bulan Ini Sudah 43 Warga Pamekasan Jatim Kena Demam Berdarah, Tiga Orang Meninggal
-
Terserang DBD, Tiga Warga Pamekasan Meninggal
-
Heboh Penemuan Granat di Pamekasan, Warga Sempat Membungkusnya dengan Plastik
-
BPBD Pamekasan Peringatkan Warga Pesisir Potensi Banjir Rob Akibat Pasang Air Laut Maksimal
-
Ketua Komisi I DPRD Sambas Lerry Kurniawan Figo Nilai Perlu Gali Informasi Pelaksanaan e-Voting
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
21 Rumah Warga Situbundo Terendam Banjir, Diterjang Luapan Sungai Cora Menjangan
-
Rangkaian Livin' Fest Music di Surabaya Berakhir, Rayakan Harmoni Indonesia Nuansa Jawa Timur
-
Banjir Lahar Gunung Semeru Rusak Puluhan Rumah di Lumajang, Warga Diminta Mengungsi
-
130 Tahun BRI, Raden Bei Aria Wirjaatmadja Perintis UMKM dan Holding Ultra Mikro
-
Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Katalis Talenta AI SMA/SMK dari ITS Surabaya