Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 20 Januari 2022 | 23:57 WIB
Ilustrasi Nyamuk penyebab demam berdarah atau DBD. [Pixabay/Emphyrio]

SuaraJatim.id - Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Pamekasan mencatat ada tiga orang warganya meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, dr. Sayfuddin melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Hidayat mengatakan, tercatat ada 43 kasus pasien menderita DBD pada Januari 2022. 

"Terhitung dari bulan Januari 2022 hingga saat ini, di Kabupaten Pamekasan sudah mencatat ada 43 pasien kasus DBD dan tiga orang pasien meninggal dunia," katanya seperti diberitakan timesindonesia.co.id, Kamis (20/1/2022).

Dijelaskannya, kasus DBD meningkat seiring musim penghujan yang melanda kawasan setempat.

Baca Juga: Sebanyak 112 Warga di Kabupaten Bojonegoro Sakit Demam Berdarah, Dua Pasien Meninggal

 "Perlu masyarakat waspadai, DBD ini setiap tahun mesti ada, dan itu sifatnya musiman, Dinkes Pamekasan sebelumnya sudah memberikan sosialisasi dan penyuluhan pendidikan kesehatan kepada masyarakat," tuturnya.

Langkah pencegahan, lanjut dia, dengan gterus memberikan penyuluhan terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN.

"Masyarakat bisa melakukan dengan cara 3M, misalnya menguras dan menutup penampungan air serta mengubur barangbarang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk," bebernya.

Selain itu pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat, di musim penghujan seperti sekarang ini, untuk berusaha menghindari dari gigitan nyamuk dengan banyak cara.

"Kita bisa memakai obat nyamuk kalau mau tidur, terutama bagi anak-anak," katanya.

Baca Juga: 4 Sarang Nyamuk di Rumah dan Cara Mengatasinya Agar Tak Jadi Sumber Penyakit

Penting untuk diketahui, gejala terjangkit DBD terutama terhadap anak-anak biasanya suhu panas badannya lebih dari 38 derajat celsius dan kurangnya nafsu makan.

"Jadi, jika suhu tubuh anaknya mencapai 38 derajat celcius dan tidak turun-turun meski sudah dikasih obat selama 2-3 hari, sebaiknya anak tersebut segera dibawa ke tenaga kesehatan baik ke puskesmas atau rumah sakit," urainya terkait antisipasi kasus DBD di Pamekasan.

Load More