SuaraJatim.id - Berikut ini penjelasan tentang hadist tersenyum. Ekspresi wajah manusia dapat dikategorikan dalam berbagai macam jenis. Ekspresi marah, kecewa, sedih, takut, terkejut, hingga ekspresi senyum.
Diketahui bahwa senyum adalah ekspresi wajah seseorang yang dapat terjadi akibat pergerakan atau munculnya gerakan di bibir atau di kedua ujungnya. Senyum juga dapat dilihat melalui mata.
Senyum kerap dianggap sebagai tanda kebahagiaan dan kesenangan seseorang. Dalam agama Islam, memberikan senyuman sudah termasuk ibadah sehingga mendapatkan pahala bagi siapapun yang melaksanakannya.
Sejak awal adanya agama Islam, senyum menjadi ibadah dan seni yang berguna untuk meningkatkan hubungan sosial maupun ekonomi.
Dalam hadist tersenyum, Nabi Muhammad SAW dijelaskan selalu tersenyum dan berwajah ceria. Bahkan Abdullah ibnu Al Harits ibnu Hazm berkata bahwa ia belum pernah melihat orang yang lebih banyak tersenyum selain Nabi.
Baca Juga: Munarman Berdebat Sengit dengan Saksi, Bantah Ada Simbol ISIS di Acara Baiat Makassar
Hal yang serupa juga dijelaskan oleh Jarir bin Abdullah. Ia mengatakan bahwa Rasulullah tidak pernah menolak saya untuk melihatnya sejak saya memeluk Islam, ia selalu melihat saya dengan senyuman.
Berikut ini beberapa hadist tersenyum yang menjadi keutamaan bagi umat muslim:
“Janganlah kamu memandang rendah sedikit pun suatu kebajikan, walaupun sekadar kamu bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri,” (HR. Muslim)
“Bahwa sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak, yaitu tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar makruf nabi munkar, membuang penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, serta senyum kepada saudara juga adalah sedekah.” (H.R Ad-Dailamy)
“Rasulullah bersabda: Kurangilah tertawa, karena banyak etrtawa itu mematikan hati.” (H.R. Abu Hurairah)
Baca Juga: Surah Ar Rum Ayat 21: Terjemahan dan Isi Kandungannya Tentang Makna Jodoh dan Pernikahan dalam Islam
“Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu karena jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi keruh,” (HR. Ibnu Majah)
- 1
- 2
Berita Terkait
-
JK: Ekonomi Islam Tidak Boleh Monopoli dan Spekulatif
-
Ulasan Buku 'Di Mars yang Marah': Cerita Seru saat Melalui Badai Pasir
-
Kemenag Karanganyar Borong Juara dalam Ajang Penyuluh Agama Islam Award Jateng 2025
-
Menkeu Sri Mulyani Ungkapkan Rasa Kecewa
-
Pidato Puan di Parlemen Negara OKI: Saya Ketua DPR RI Perempuan Pertama
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
-
Rekomendasi HP Murah Rp1 Jutaan RAM 6 GB: Kamera 50 MP, Baterai Super Awet
-
Rumit! Ini Skenario Semen Padang, Barito Putera dan PSS Sleman Lolos Degradasi
-
Comeback Bela Timnas Indonesia, 10 Keunggulan Stefano Lilipaly
-
Harga Bitcoin Diramal Tembus USD 250.000, Robert Kiyosaki: Beli yang Banyak, Jangan Jual
Terkini
-
BRI Perkuat Komitmen ESG Lewat Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp796 Triliun
-
Longsor Terjang Rumah Kades di Ponorogo, 4 Orang Terluka
-
Miris! Atap Sekolah di Lumajang Roboh, Bukti Infrastruktur Pendidikan Memprihatinkan
-
PAD Tembus Target, Tapi Ada Beri Catatan dari Fraksi Gerindra DPRD Jatim
-
Pakar Siber AS Kunjungi IKADO Surabaya, Bongkar Rahasia Keamanan Infrastruktur Digital