SuaraJatim.id - Hadist tentang rezeki halal dan haram yang paling sering digunakan sebagai acuan oleh beberapa ulama atau umat muslim adalah HR. Bukhari.
Dalam HR. Bukhari tersebut dijelaskan bahwa, “akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram.”
Melansir dari berbagai sumber, yang diakses pada Rabu (26/1/2022), dari hadist tersebut seakan memprediksikan masa depan atau masa yang akan datang, dengan menggambarkan bahwa orang-orang dalam mencari rezeki sudah tidak memperhatikan antara yang berhukum halal atau haram.
Dalam Hadist Riwayat Bukhari yang lain juga dijelaskan, “sesungguhnya yang halal itu telah jelas dan yang haram pun jelas pula. Sedangkan di antaranya ada perkara syubhat (sama – samar) yang kebanyakan manusia tidak mengetahui hukum-Nya. Barangsiapa yang menghindari perkara syubhat (samar-samar), maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya.”
Baca Juga: 5 Bacaan Doa Meminta Rezeki yang Berlimpah dan Berkah
Hadist tersebut tertulis rapi dalam Kitab Shahih al Bukhari, Shahih Muslim, serta Kitab al Buyu’. Hadist tersebut juga mengandung isi yang menjelaskan mengenai 3 hukum mengenai rezeki yang ada dalam islam, diantaranya, halal, haram, dan syubhat.
Rezeki halal merupakan rezeki yang diperoleh dengan cara sesuai ajaran islam, kemudian diolah dan dipergunakan dengan baik. Dengan kata lain, rezeki halal tidak diperoleh dari hasil kejahatan, pencurian, atau perbuatan lainnya yang melanggar hak orang lain. Sedagkan rezeki haram sebaliknya.
Sementara rezeki syubhat adalah rezeki yang hukumnya tidak jelas atau samar. Dalam rezeki syubhat tersebut, bisa timbul karena rezeki halal tercampur dengan yang haram atau sesutau yang diragukan halal atau haramnya.
Contoh dari rezeki syubhat adalah saat seorang pemburu mencari hewan buruan di sebuah hutan, lalu menemukan seekor rusa liar, lalu dipanahlah rusa tersebut. Sesaat setelah terkena panah tersebut, rusa buruannya itu berlari dan menghilang dari jangkauannya.
Namu, dalam pandangan dia, rusa yang terkenah panah itu lari ke atas batu dan melompatkan diri ke ke bawah.
Baca Juga: Baca Doa Melancarkan Rezeki dan Usaha Ini, Agar Dipermudah Segala Urusan
Setelah diikuti, ternyata rusa tersebut ditemukan dalam keadaan sudah tidak benyawa lagi. Dalam hal ini, akan muncul keragu – raguan, rusa tersebut mati karena jatuh dari atas batu atau karena terkena panahnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Amalkan Sholawat Jibril, Rezeki Akan Mengalir Deras
-
Bacaan Surat Waqiah Pembuka Rezeki Latin dan Artinya Ayat 1-96
-
5 Bacaan Doa Meminta Rezeki yang Berlimpah dan Berkah
-
Baca Doa Melancarkan Rezeki dan Usaha Ini, Agar Dipermudah Segala Urusan
-
Bacaan Dzikir Pagi Pembuka Rezeki, Mustajab dan Mudah Dihafal
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Miris! Atap Sekolah di Lumajang Roboh, Bukti Infrastruktur Pendidikan Memprihatinkan
-
PAD Tembus Target, Tapi Ada Beri Catatan dari Fraksi Gerindra DPRD Jatim
-
Pakar Siber AS Kunjungi IKADO Surabaya, Bongkar Rahasia Keamanan Infrastruktur Digital
-
Demi Tingkatkan Kualitas SDM, Gubernur Khofifah Siapkan Asrama bagi Mahasiswa ITS Jalur KIP Kuliah
-
Jangan Asal Teriak, Guru Besar Unair Sampaikan Cara Berpendapat dengan Bertanggung Jawab