Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 31 Januari 2022 | 14:08 WIB
Freepik

SuaraJatim.id - Berikut ini sejarah Isra Miraj yang menjadi perjalanan Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah SAW ke 7 lapisan langit hingga melihat surga.

Sejarah Isra Miraj dikenal sebagai keajaiban kedua setelah wahyu Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Banyak dari kita hanya tahu kisah dasar Al-Isra 'wal-Mi'raj - bahwa Nabi SAW melakukan perjalanan dari al-Masjid al Haram ke al-Masjid al-Aqsa.

Bahkan, ada banyak perhentian di sepanjang perjalanan yang luar biasa ini, dan ceritanya penuh dengan keajaiban.

Pada Isra - bagian pertama malam Isra, perjalanan Nabi Muhammad (SAW) dimulai ketika ia berada di Masjid Agung di Mekah di mana malaikat Jibril dan malaikat Mikail datang kepadanya dan membawa Buraq (makhluk dalam tradisi Islam yang dikatakan sebagai transportasi bagi nabi-nabi tertentu).

Baca Juga: Bacaan Doa Agar Utang Lunas Ajaran Rasulullah SAW, Bisa Dibaca Kapan Saja, Terutama saat Sholat Fardhu

Nabi melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa dengan Buraq dalam waktu sedetik.

Anas Ibn Malik menceritakan bahwa malaikat Jibril menawarkan Nabi Muhammad SAW segelas susu dan segelas anggur, mengawasi apa yang akan dia pilih.

Nabi minum susu yang mengakibatkan lulus tes khusus saat ia memilih minuman yang sehat dan murni baginya daripada yang dilarang.

Dalam Miraj, bagian kedua dari Perjalanan, Nabi Muhammad SAW naik ke tujuh tahap surga dengan malaikat Jibril. Dalam setiap tahap, Nabi bertemu dan berbicara dengan nabi yang berbeda.

Pada tahap pertama, ia bertemu Nabi Adam yang digambarkan sebagai pria tinggi dan tampan dengan rambut panjang oleh Ibnu Ishaq. Pada tahap kedua, ia bertemu Nabi Yahya dan Nabi Isa.

Baca Juga: Anies Baswedan: Jabatan Saya akan Berakhir pada Oktober 2022

Setelah itu ia bertemu Nabi Yusuf pada tahap ketiga yang digambarkan seperti bulan.

Kemudian Nabi bertemu Nabi Idris pada tahap keempat, dan setelah itu Nabi Harun di tahap kelima.

Pada tahap keenam, ia bertemu Nabi Musa yang digambarkan berbeda dari nabi-nabi lain.

Terakhir, ia bertemu Nabi Ibrahim pada tahap ketujuh yang menyerupai Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari muslimhands.org.uk, Al-Isra 'wal-Mi'raj terjadi pada saat Nabi SAW menghadapi kesulitan dan rasa sakit yang hebat.

Quraisy, yang merupakan anggota suku dan keluarganya sendiri terus-menerus mengejek, mempermalukan dan menindas Nabi SAW dan para pengikutnya.

Selain itu, Nabi SAW baru saja menghadapi Tahun Kesedihan ('Aam al-Huzn), di mana ia kehilangan istri tercintanya Khadijah, dan pamannya Abu Thalib, yang merupakan pelindung dan sekutu utamanya.

Selain semua beban ini, ketika Nabi melakukan perjalanan ke Ta'if untuk menyebarkan pesan Islam, orang-orang Ta'if telah menolaknya dengan cara yang paling kejam, mengirim anak-anak mereka ke jalan-jalan untuk melempari Nabi sampai meninggalkan kota.

Setelah melalui begitu banyak kesedihan dan penderitaan, Nabi Muhammad SAW diberi hadiah yang benar-benar indah dan menghibur.

Nabi melakukan perjalanan, tidak hanya ke Tempat Suci dan melalui langit, tetapi akhirnya ke Hadirat Ilahi, sumber dari semua kenyamanan dan harapan. Salah satu pelajaran paling penting dari Isra Miraj.

Demikian sejarah Isra Miraj, semoga bermanfaat.

(Mutaya Saroh)

Load More