Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 20 Februari 2022 | 08:44 WIB
Korban percobaan bunuh diri di Dermaga Situbondo [Foto: Suarajatimpost]

SuaraJatim.id - Kariyanto sedang asyik memancing di Dermaga Pelabuhan Jangkar Situbondo saat tiba-tiba mendengar suara tangisan bocah 4 tahun sambil panggil-panggil bapaknya, Sabtu (19/02/2022) sekitar pukul 14.30 WIB.

Pria 40 tahun itu segera menghambur, berlari mencari sumber suara bocah menangis tersebut. Setelah ketemu, benar saja, ternyata bapak si bocah sudah tenggelam di laut. Kariyanto segera melompat menolong korban.

Saat itu kawasan dermaga segera gempar. Orang-orang yang mengetahui peristiwa itu segera berhamburan melihat proses evakuasi heroik tersebut. Bapak si bocah berinisial FRY (30) tersebut mencoba bunuh diri.

FRY merupakan warga Arjasa, Situbondo. Ia mengontrak sebuah rumah di dekat dermaga. Diduga Ia sedang mengalami depresi berat hingga memilih menceburkan diri ke laut.

Baca Juga: Ajaib! 324 ASN Situbondo Tercatat Sebagai Penerima Bansos

"Saat saya sedang memancing, mendengar suara tangisan anak laki laki sekitar umur 4 tahun dengan memanggil manggil bapaknya. Setelah saya dekati, ternyata bapaknya sudah tenggelam di laut," kata Kariyanto seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com.

Melihat bapak dari anak tersebut tenggelam, lanjut Kariyanto, dirinya langsung melompat dan berupaya menyelamatkan korban.

"Saya langsung melompat kelaut menolong korban. Korban berhasil saya bawa kedermaga dalam keadaan selamat," katanya menambahkan.

Anggota TNI AL Pos Kamla Jangkar Kopka AL Supardi membenarkan peristiwa percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pria dengan membawa anaknya di dermaga pelabuhan jangkar.

"Setelah menerima laporan dari warga, kami bersama anggota Polsek dan Koramil Jangkar langsung mendatangi lokasi. Namun korban sudah dievakuasi oleh warga ke Puskesmas setempa dengan menggunakan Becak," kata dia.

Baca Juga: Murid dan Guru Terpapar COVID, 14 Sekolah di Situbondo Tutup Sementara

Setiba di pskesmas, lanjut Kopka Supardi, guna mendapat pertolongan, korban langsung dilakukan tindakan medis. Dari keterangan keluarga, korban depresi.

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis, kondisi korban sudah stabil dan normal. Selanjutnya, petugas menyerahkan korban kepada kedua orangtuanya. Korban diduga depresi karena masalah keluarga dan ditinggal istrinya," katanya menegaskan.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Load More