SuaraJatim.id - Korban meninggal insiden kecelakaan bus Harapan Jaya dengan Kereta Api (KA) Rapih Dhoho di Kabupaten Tulungagung bertambah. Korban luka berat bernama Guntur menghembukan napas terakhirnya setelah sempat dirujuk ke RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
"Korban yang meninggal ini bernama Guntur, penumpang bus Harapan Jaya. Kondisi lukanya parah, sudah dilakukan penanganan, namun (akhirnya tidak tertolong) meninggal," kata Kasat Lantas Polres Tulungagung AKP Muhammad Bayu Agustyan di Tulungagung mengutip dari Antara, Senin (28/2/2022).
Informasi yang terhimpun, Guntur yang menjadi korban meninggal keenam dalam kecelakaan di perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu itu mengalami pendarahan dalam di bagian dada serta patah tulang belakang.
Sempat mendapat penanganan medis di IGD RSUD dr. Iskak Tulungagung, namun karena kondisinya yang mengalami pemburukan sehingga dirujuk ke RSUD dr. Saiful Anwar Malang, pada Minggu (27/2) malam.
Baca Juga: PT KAI Segera Tutup Perlintasan Sebidang di Tulungagung Pasca Kecelakaan Maut Bus Vs KA Dhoho
Guntur sempat ditangani intensif tim emergency RSSA Malang, namun pada Senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB buruh toko plastik asal Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir dan meninggal.
Selain Guntur, sebelumnya ada lima penumpang bus Harapan Jaya nopol AG 7679 US yang meninggal akibat tabrakan dengan KA Dhoho Penataran No Lok. 351 di perlintasan tanpa palang pintu Desa Ketanon, Tulungagung.
Empat korban meninggal di lokasi kejadian, sementara satu lainnya atas nama Margono Hadi Santoso meninggal saat dalam perawatan di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung.
Bagian Informasi RSUD dr. Iskak Tulungagung, Dasi Rani mengatakan pasien yang dirujuk alami luka parah di bagian dada dan patah tulang belakang.
Desi menjelaskan awalnya di RSUD dr. Iskak ada 19 korban. Empat korban meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu korban meninggal saat mendapat perawatan.
Baca Juga: Daftar Nama-nama Korban Kecelakaan Bus Vs KA Rapih Dhoho di Tulungagung
Kemudian pada Minggu (27/2) malam, lima pasien diperbolehkan pulang. "Delapan pasien masih dirawat," terangnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pesepeda Tewas Akibat Kecelakaan di Jalan MH Thamrin, Komunitas Gelar Aksi Tabur Bunga
-
Kronologi Karyawan PT Chang Shin Karawang Meninggal Dunia Pasca Kecelakaan, Diduga Malpraktik
-
KAI Logistik Dorong Inisiatif Peralihan Moda Angkutan Barang dari Truk ke Kereta Api
-
Link DANA Kaget Rp 150 Ribu, Bisa Dipakai untuk Pesan Tiket Kereta Api
-
Regulasi Baru, Jalan Jitu: China Ubah Peta Perjalanan Mobil Otonom
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cuma Turun Rp1.000
-
8 Produk Skincare Terbaik untuk Pria, Cocok buat Kamu yang Aktif di Luar
-
FIFA Larang Penyerang Ini Bela Timnas Indonesia, Padahal Setuju Dinaturalisasi
-
Shayne Pattynama Kian Meredup, Harga Pasar Turun Terus!
-
Jelang Kongres Tahunan, Erick Thohir Bocorkan Masa Depannya di PSSI
Terkini
-
Viral Sejumlah Orang Bawa Sajam di Puskesmas Bangkalan, Ternyata Pemicunya Gegara Klakson
-
Nasib Penanam Ganja di Lereng Semeru, dipenjara 20 Tahun dan Denda Rp 1 Miliar
-
Pemuda Jombang Ditemukan Tergelat dalam Kondisi Terluka Parah di Pinggir Jalan
-
Link DANA Kaget Pekan Terakhir April 2025: Bisa Ditukarkan Diamond FF atau Belanja Alfamart
-
Viral Seorang Pemain Futsal Dibanting Usai Selebrasi, Begini Kronologinya