SuaraJatim.id - Ketua DPR RI sekaligus DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani sowan ke para kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur. Puan mengaku hanya menjalani silaturahmi dan melanjutkan tradisi sang kakek, Soekarno.
Puan yang mengenakan baju dan kerudung merah mendatangi Kantor PWNU Jatim di Surabaya, pada pukul 19.00 WIB, Selasa (1/3/2022).
"Membangun bangsa Indonesia ini tidak bisa jika tidak dilakukan dengan bergotong royong. Untuk itu, saya datang ke PWNU Jatim ini ingin bersilaturahmi dengan para kiai, alim ulama dan para masyayih yang ada di Jatim," ujar Puan.
Pada momentum itu, tampak hadir beberapa kiai sepuh NU, yakni Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyuri atau Gus Ali, dan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuqi Mustamar.
Baca Juga: Laskar Ganjar-Puan Tolak Pemilu 2024 Ditunda: Inkonstitusional!
Puan mengatakan, Bung Karno telah menjalin kedekatan dengan Rois Akbar PBNU KH Hasyim Asy'ari. Kemudian hubungan baik itu diteruskan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang pernah menjabat Ketua Umum PBNU dan Presiden RI keempat.
"Saya sebagai cucu Bung Karno ingin terus melanjutkan kedekatan hubungan itu. Apalagi Jawa Timur terasa sangat spesial, karena Bung Karno lahir dan besar di Jawa Timur, serta dimakamkan di Jawa Timur pula. Sehingga ada semacam kedekatan psikologi bagi saya," ungkapnya.
Menurut Puan, jalinan silaturrahmi ini sangat penting dilakukan untuk membangun bangsa dan negara Indonesia. Sebab tidak akan mungkin bisa membangun Indonesia jika tidak ada sinergi dan gotong royong dengan seluruh lapisan masyarakat, termasuk dengan NU.
"Tadi saya dapat wejangan dari Gus Ali. Beliau berpesan kepada saya bahwa inti dari silaturahim adalah gotong royong. Itu sejalan dengan inti Pancasila yaitu gotong royong. Untuk itu, saya ingin terus menjalin membangun kedekatan NU dengan PDI Perjuangan, untuk membangun bangsa dan negara Indonesia," ungkapnya.
Kunjungan kedua Puan Maharani yakni berkunjung ke DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, disanalah putri dari Megawati ini membicarakan politik dan tujuan PDI Perjuangan.
Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Segera Kirim Bantuan Untuk Korban Gempa Pasaman Barat
Puan mengatakan jika persiapan dari Pemilu serentak 2024 bisa dibilang cukup pendek.
"Kalau dilihat pendek, memang pendek, hanya tinggal 2 tahun lagi, karena ingat tahun 2024 nya itu bulan Februari tanggal 14, artinya di awal bulan tahun 2024 hanya satu bulan setelah tahun 2024, yakni 1 bulan 14 hari," ujarnya.
"Kalau mau dibilang panjang ya memang panjang, karena masih 2 tahun 44 hari lagi," imbuhnya.
Dalam pertemuan itu, para kader dan simpatisan PDI P harus siap dengan pemilu kedepannya, agar kembali menang dalam pesta demokrasi.
"Artinya PDI Perjuangan itu harus siap, Alhamdulillah jika kita membaca semua survei, apakah itu survei beneran atau tidak benar, mungkin ada, pasti bedanya hanya 3 sampai 4 persen. Tapi intinya, PDI Perjuangan itu mau hari ini diadakan Pemilu Legislatif, PDI Perjuangan yang menang," ungkapnya.
Meski selalu diunggulkan dalam berbagai survei, namun Puan mengingatkan kader agar tidak lengah dan bisa meraih kemenangan dalam Pemilu 2024.
"Namun hasil-hasil survei itu jangan kemudian membuat kita lengah, jadi sombong, namun harus menjadi tantangan bagi kita, jadi kita itu sebagai partai yang saat ini sudah menang 2 kali pemilu, untuk tetap mempertahankannya, kita siap hat trik 3 kali," ucap Puan.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Pengamat: Kekalahan PDIP di Pilkada Jateng Dipengaruhi Endorsement Jokowi-Prabowo
-
Seret Nama Kapolri soal 'Partai Cokelat' Disebut Cawe-cawe di Pilkada, PDIP: Kasihan Presiden Prabowo
-
Sebut Jateng Bukan Lagi Kandang Banteng, PDIP: Sekarang Jadi Kandang Bansos dan Partai Cokelat
-
PDIP Desak Prabowo Copot Kapolri, Singgung 'Syahwat Politik Jokowi'
-
Tudingan Keras! 'Partai Cokelat' jadi Alat Politik, Elite PDIP Sebut Budaya Jokowisme Bikin Pemilu Cacat
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Pilkada Situbondo: Petahana Ucapkan Selamat, Akui Kekalahan?
-
Terungkap! Rahasia di Balik Pembunuhan Sadis yang Menggemparkan Gresik
-
Komisi E DPRD Jatim Soroti Fenomena Guru Takut Dipolisikan
-
Kebakaran Panti Pijat Emperor Spa Surabaya, 2 Terapis Sesak Napas
-
Tim Khofifah-Emil Rekap Dokumen C Hasil dari Saksi, Sama dengan Quick Count?