Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 08 Maret 2022 | 11:10 WIB
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono. [SuaraJatim/Muchlis Ubaidhillah]

SuaraJatim.id - Korban kasus pembacokan di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri memilih pulang dari rumah sakit, lantaran takut biaya. Salah satunya yang dialami Kristiono.

Mengetahui hal itu, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendatangi rumah korban dan membujuknya untuk kembali ke rumah sakit, Senin (7/3/2022) malam. Kristiono menerima 32 jahitan akibat luka akibat senjata tajam.

Kebetulan saat itu dari tujuh korban yang semula menjalani perawatan di rumah sakit swasta, sebagian memilih pulang. 

Merespons itu, Bupati Dhito langsung menelepon Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul Tony Widyanto dan meminta supaya para korban bisa dirawat di rumah sakit milik pemerintah kabupaten Kediri tersebut.

Baca Juga: Pelaku Penyerangan 10 Warga Desa Pojok Kediri Pilih Diam saat Interogasi, Kondisi Kejiwaannya Terganggu?

“Dok, ini kejadian di Wates, korban yang luka berat atau ringan sudah pulang (dari rumah sakit) karena takut biaya. Kita cover ya,” katanya mengutip dari Beritajatim.com.

Usai menelepon, Mas Dhito pun mendatangi rumah Kristiono. Ditemui Kristiono dan istrinya, selain memberikan santunan, Mas Dhito menyampaikan niat kedatangannya itu dan membujuk supaya mau dirawat kembali di rumah sakit.

Kristiono pun terlihat menuruti anjuran Mas Dhito. Setelah berpamitan, Mas Dhito berpesan kepada Kepala Desa Pojok supaya para korban yang mengalami luka-luka dan malam itu memilih pulang supaya mau dirawat.

Kepala Desa Pojok Darwanto menyampaikan, dalam kejadian itu, ada sepuluh orang yang menjadi korban, tiga diantaranya meninggal. Dari tujuh orang yang mengalami luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, empat orang memilih pulang.

“Tiga orang yang masih dirawat di rumah sakit orang tuanya (pelaku) bapak, ibu, sama adik. adiknya yang saat ini kritis,” ungkapnya.

Baca Juga: Habis Ngamuk Bacoki 10 Tetangganya, Riyanto Pulang Mengurung Diri di Rumah, Warga Gotong royong Selamatkan Korban

Disampaikan, dari informasi yang dia terima, pagi harinya pelaku sempat cekcok dengan ibunya. Kemudian, kejadian pembacokan terjadi siang hari. Pelaku mengamuk dengan posisi membawa sabit. “Jadi siapapun yang ada itu dibabat, yang melerai pun ikut dibabat,” terangnya.

Sementara itu, Nurkholis, Ketua RT 41 yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal pelaku, menyampaikan kejadian terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Dia waktu itu juga sempat dikejar-kejar pelaku dengan membawa sabit. “Kejadiannya cepat, paling tidak sampai lima belas menit. Kesehariannya orangnya tertutup,” bebernya.

Sebagaimana diketahui, usai kejadian pembacokan itu, pelaku berisial R (35) diamankan polisi. Sementara, tujuh korban luka dilarikan ke RS Surya Melati, sedang tiga korban meninggal dibawa ke RS Bhayangkara Kediri. Tiga korban meninggal yakni Trinah, Siti Mujayanah dan Aziz, malam harinya langsung dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Pojok.

Load More