Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 08 Maret 2022 | 18:06 WIB
Nur Kholis salah satu korban selamat pembacokan Kediri [Foto: Beritajatim]

"Pintu itu didobrak sama Riyanto, dia masuk rumah. Nah saat itu mertua saya pak Aziz keluar, karena mungkin ramai, beliau nanya ada apa, terus ketemu Riyanto langsung dibacok," katanya.

Abdul Azis tewas di tangan pelaku. Bahkan, adik Nur Kholis juga turut menjadi korban aksi brutal Riyanto.

Nur Kholis tak sempat menyelamatkan adik dan mertuanya. Dia kembali kabur ke arah timur. Dia kemudian kembali bertemu Riyanto di sebuah sumur warga.

Tanpa bicara, pelaku menyerang Nur Kholis. Beruntung, Nur Kholis berhasil menangkis dengan timba sumur. Sampai akhirnya datang kedua orang tua pelaku, Siswo dan Tuminah.

Baca Juga: Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku Pembacokan 10 Orang di Wates Kediri

"Saat itu orang tua Riyanto bilang, sadar Nak. Istighfar," kata Kholis menirukan kalimat orang tua Riyanto.

Orang tua Riyanto, Siswo dan Tuminah gagal menenangkan anaknya. Keduanya justru terkena bacokan pelaku. Bahkan, adik kandung pelaku, Riyanti turut dibacok berkali-kali hingga kritis. Nur Kholis yang tetap dikejar pelaku, terus berlari ke rumah Kasiani.

Pelaku kemudian menyerang Kasiani, yang juga pamannya. Mujayanah, istri Kasiani yang berusaha melindungi suaminya justru meregang nyawa.

Dia dibacok oleh pelaku pada leher bagian belakang. Meskipun begitu, pelaku yang seolah kerasukan semakin kalap. Dia terus mengejar Nur Kholis yang berlari ke arah timur.

"Setelah bertemu pak Kasianto saya sudah tidak ingat apa-apa. Saya jatuh tidak tahu di rumah siapa, di dapur warga. Sepertinya sudah tidak sadarkan diri," katanya menambahkan.

Baca Juga: Motif Pembacokan Membabibuta 10 Orang di Kediri Diduga Karena Pelaku Stres Dipecat Kerja

Nur Kholis mengalami luka-luka di tangannya. Dia tak tahu persis kenapa luka itu. Dia hanya terus menyelematkan diri. Saat ini dia masih mengalami trauma berat.

Load More