Terlambat Menutup Palang Pintu, Dua Truk Tersambar Kereta Api di Lamongan

SuaraJatim.id - Kecelakaan kereta terjadi di palang pintu rel sebelah Barat Terminal Lamongan, Rabu (9/3/2022). Peristiwa itu melibatkan kereta api (KA) jurusan Cepu - Surabaya dengan dua truk.

Diduga penyebab kecelakaan kereta api versus truk tersebut karena petugas terlambat menutup palang pintu. 

Beruntungnya tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan di perlintasan kereta api tersebut. Namun, dua truk yang ditabrak sempat terseret kereta. 

Kronologis kejadian bermula, sekitar pukul 06.00 Wib, petugas palang pintu, Febri Handono (31) dan Muhammad Mariyono (39), belum sempat menutup palang pintu, saat KA Cepu - Surabaya itu hendak melintas. 

Baca Juga: Pasca Kecelakaan Maut di Tulungagung, Anggota Komisi V DPR RI Minta KAI Tutup Perlintasan Sebidang Tidak Terjaga

Bersamaan itu dari arah timur melaju truk colt diesel Box bernomor polisi S 9829 NF yang dikemudikan Imam Subeki, dan dari arah barat melaju Truck Colt Diesel nopol  K 8438 Y yang dikemudikan M. Bachtiar Novendi dengan penumpang Rofifin.

Karena jarak yang terlelu dekat, tabrakan tak bisa dihindarkan. Truk berwarna kuning terseret hingga ratusan meter. Sedangkan tubuh kereta bagian depan penyok. Meski demikian ruang masinis terlihat tampak aman. 

Kanit Gakkum lantas Polres Lamongan Iptu Anang mememastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun korban luka ringan ada sebanyak tiga orang, yakni sopir hingga kenek truk tertabrak KA. 

"Kondisi truknya rusak parah, kacanya pecah tapi kejadian itu tidak menelan korban jiwa," katanya, Rabu (9/3/2022). 

Kekinian, lanjut Iptu Anang, badan truk yang masih menyangkut di atas bantalan rel kereta api, juga mulai dievakuasi oleh para petugas. Kecelakaan itu sendiri, lanjut Anang juga sudah ditangani petugas dan polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian.

Baca Juga: Sopir Bus Harapan Jaya Ditetapkan Tersangka Kecelakaan Maut Bus Vs KA Rapih Dhoho di Tulungagung

"Para korban yang mengalami luka juga sudah dievakuasi petugas dan dibawa ke rumah sakit untuk kerugian sendiri kita taksir mencapai Rp200 juta," paparnya.