SuaraJatim.id - Terdakwa kasus pencabulan, Achmad Muhlis dituntut 15 tahun penjara pada sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Mojokerto, Selasa (15/3/2022). Pengasuh pondok pesantren di Desa Sampangagung tersebut terbukti memerkosa santriwati berusia 14 tahun.
Aksi rudapaksa itu dilakukan Achmad dalam kurun waktu 2018 hingga 2021. Tidak hanya itu, pria berusia 52 tahun tersebut juga didakwa mencabuli dua orang santriwati lainnya.
"Terdakwa kita tuntut 15 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar," kata Kasi Pidana Umum (Pidum) Kejaksaan Negeri (Kejari) Mojokerto Ivan Yoko usai persidangan, Selasa (15/3/2022).
Ivan mengungkapkan, tuntutan yang disampaikan sebenarnya lebih ringan dibandingkan dengan jeratan hukuman maksimal dalam pasal yang disangkakan. Lantaran Achmad merupakan pengasuh pesantren.
Baca Juga: Unjuk Rasa FRMJ Tuntut Polisi Segera Tangkap Anak Kiai Jombang Tersangka Kasus Pencabulan Santriwati
Yakni pasal 76 D, E, UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 81 ayat 2, 3, UU Nomor 17 Tahun 2016, tentang Penetapan Perppu Nomor 1 Tahun 2016, tentang Perubahan Kedua UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.
"Sebenarnya kalau hukuman maksimal bukan 15 tahun kalau menurut pasal ini, kalau korban lebih dari 1 dan dilakukan oleh pengajar, ditambah sepertiga dari hukuman jadi 20 tahun," imbuh Ivan.
Ivan menyebut, sidang selanjutnya akan kembali digelar pada Selasa 22 Maret 2022 mendatang. Dengan agenda pembacaan pledoi atau pembelaan dari terdakwa. Lantaran selama sidang, terdakwa selalu membantah seluruh dakwaan yang dialamatkan JPU.
"Terdakwa selalu membantah. Namun kami yakin, dengan saksi-saksi yang sudah kita hadirkan di persidangan, majelis hakim akan sama dengan kami," tutup Ivan.
Untuk diketahui Achmad Muhlis Pengasuh pesantren di Desa Sampangagung, Kutorejo, Kabupaten Mojokerto ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Pasca ia dilaporkan atas dugaan tindakan pemerkosaan terhadap santriwatinya yang masih berusia 14 tahun pada 18 Oktober 2021 silam.
Aksi pencabulan itu dilakukan Achmad di asrama putri pesantren. Modusnya, yakni mendapatkan berkah dari kiai. Dari hasil pemeriksaan kepolisian terkuak, ada 4 orang santriwati lainnya yang menjadi korban pencabulan Achmad.
Berita Terkait
-
Mensos Gus Ipul Tinjau Lokasi Sekolah Rakyat di Mojokerto, Siap Tampung Siswa SMP
-
Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Pemkab Mojokerto Gelar Musrenbang RKPD 2026
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Komisi Hukum DPR Endus Ada Ketidakberesan Vonis Bebas Oknum Polisi di Kasus Pencabulan Anak Papua
-
Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Cabuli 3 Anak, Kemen PPPA Turun Tangan Ungkap Fakta Penting Ini
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
-
Markas Pemain Korut U-17: Yang Tersembunyi di Balik Klub 4.25 SC?
-
Profil dan Kekayaan Abdul Halim Iskandar, Saudara Cak Imin yang Diduga Terlibat Korupsi
-
Strategi Investasi BPKH Gagal Tercapai, Kurang Rp704 Miliar dari Target di 2024
-
IHSG Masih Tunjukkan Taring dengan Menguat di Perdagangan Selasa Pagi
Terkini
-
BRI Jadi Penyedia Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2025
-
KR Biang Kerok Pencurian Rumah Kosong di Malang, Diciduk di Warnet
-
Kronologi Lengkap Aksi Heroik Pria Sidoarjo Selamatkan Korban Perampokan di Gresik, Terluka Tembak
-
Jadi Ketum PERBANAS 20242028, Direktur Utama BRI Hery Gunardi Punya Jejak Karir Cemerlang
-
Putuskan Damai dengan Pengusaha yang Diduga Tahan Ijazah Karyawan, Armuji: Itu Sudah di Luar Saya