SuaraJatim.id - Pelukis poster bioskop era 70-an, Andreanus Gunawan menggelar pameran tunggal di The Progo tavern & music in, Surabaya. Total ada 37 karya lukisan yang menampilkan tokoh-tokoh kenamaan pada pameran tersebut.
Puluhan karya Andreanus Gunawan didominasi wajah-wajah tokoh terkenal.
"Karena saya dulunya bekerja sebagai pelukis poster bioskop, ya kebawa hingga sekarang ini," ujarnya, Kamis (17/3/2022).
Andreanus sendiri mengaku jika dirinya baru saja terjun di dunia lukis cat air pada tahun 2018. Hal itu diakuinya karena teman-teman yang seprofesi mulai menekuni cat air, yang sebelumnya menggambar sosok dengan pensil.
"Saya terjun ke lukis cat air sebenarnya kebetulan juga, karena waktu itu teman-teman yang satu komunitas dengan saya, sudah mulai merambah ke cat air," terangnya.
Meski begitu, Andreanus Gunawan sempat menyayangkan kurangnya perhatian dari warga-warga dan Pemerintah Kota Surabaya maupun Provinsi Jawa Timur, perihal memberikan fasilitas untuk para komunitas seniman, terlebih lagi seniman lukis.
"Terkadang ada kesedihan jika ada orang yang hanya berlalu-lalang tanpa melihat lukisan saat pameran. Berbeda halnya dengan di Jakarta, masih banyak warga yang masih datang dan melihat lukisan-lukisan," akunya.
"Pemerintah juga kurang bisa memberikan fasilitas bagi para seniman lukis. Sehingga wadah-wadah atau komunitas-komunitas seniman lukis, bisa memamerkan karyanya tanpa harus mengeluarkan banyak biaya untuk sewa tempat," imbuhnya.
Sementara itu, ia juga bercerita perihal pekerjaannya pada saat melukis poster bioskop era 70an-80an. Dia mengatakan pada waktu itu, bioskop sempat hancur dikarenakan adanya Video Compact Disc (VCD), sehingga warga mulai meninggalkan studio bioskop pada waktu itu.
Baca Juga: Poster Film Buatan Tangan Dicari Kolektor, Harganya Bisa Tembus Jutaan Rupiah!
"Saat itu saya masih kelas 1 SMA, mulai menggambar dan melukis poster bioskop. Bahkan sebelumnya, saya juga menggambar imbauan dan iklan sebelum pemutaran video di dalam studio bioskop," ungkapnya.
Dengan mulai ditinggalkannya bioskop, ia juga mulai tak mendapatkan permintaan poster bioskop pada waktu itu, sehingga ia mulai lari ke gambar ilustrasi di media cetak yang ada di Surabaya.
"Saat bioskop mulai sepi, saya mulai dapat tawaran menggambar di Surabaya Pos, karena itu satu-satunya media massa cetak yang ada di Surabaya," tuturnya.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Revitalisasi Tambak Bisa Sejahterakan Petambak, DPRD Jatim: Asal Tak Salah Langkah
-
Catat! 5 Kebiasaan Nabi Muhammad SAW Setelah Sholat Subuh
-
Sound Horeg Dilarang Tampil di HUT Kemerdekaan RI
-
Dapatkan Kartu Kredit BRI Sesuai Gaya Hidup Anda Sekarang, Bisa Diajukan Secara Online
-
Lantik 38 Ketua DPC HKTI se-Jawa Timur, Gubernur Khofifah Ajak Wujudkan Kedaulatan Pangan di Jatim