Begitu mengetahui wujud keris yang dihasilkan, Sunan Kalijaga sangat senang dan dinamakan Kiai Carubuk.
Pada suatu hari Sunan Kalijaga hendak pergi ke Cirebon untuk menemui Sunan Gunung Jati, ditemani Raden Joko Supo, Ki Ageng Malang Gati, Syeh Nur Samsudin, dan Ki Ageng Bantar Bolang. Termasuk beberapa orang santri dan prajurit dari Demak.
Saat Sunan Kalijaga melakukan salat malam dan bermunajat pada Sang Khalik, di bekas tapak kakinya ditemukan besi pamor sebesar buah sawo. Kemudian besi tersebut diserahkan pada Raden Joko Supo untuk dibuat menjadi sebuah keris.
Setelah selesai, keris tersebut diserahkan pada Sunan Kalijaga dan diberi nama keris Kiai Tapak. Keris liuk 13 tersebut oleh Sunan Kalijaga diserahkan kepada Kiai Ageng Malang Gati.
Satu keris karya Raden Joko Supo yang legendaris adalah keris Kiai Umyang. Nama keris itu diambil dari nama Dusun Sumyangjimpe, tempat Raden Joko Supo menyepi karena tak ingin terlibat dalam konflik antara Ratu Kalinyamat dengan Adipati Jipang Panolan, Aryo Penangsang.
Keris tersebut mempunyai ornamen pada bagian gandhik kanan kiri yang dikenal sebagai Dhapur Puthut, baik tanpa luk maupun yang berluk.
Saat perseteruan politik di Demak berakhir dan takhta jatuh kepada Joko Tingkir menantu Sultan Trenggono (Putera Raden Patah), Raden Joko Supo diperintahkan Sunan Kalijaga mengabdi ke Pajang dengan membawa bukti keris buatannya.
Raden Joko Supo ke Pajang untuk mengabdi dan menyerahkan bukti sebilah pusaka. Saat itu Sultan Hadi Wijoyo sedang memeriksa seorang tersangka dan terpidana.
Dengan wasilah pusaka keris Sumyang jimpe yang dibawa Empu Djoko Supo, tersangka tersebut ngomyang (bicara tanpa kendali) dan kasus tersebut selesai karena pengakuan dari tersangka sendiri.
Baca Juga: Begini Kronologis Ritual Maut yang Tewaskan Ibu dan Anaknya di Petilasan Mpu Supo Tuban
Niat Raden Joko Supo untuk mengabdi diterima oleh Sultan Hadi Wijoyo. Bahkan dia dan keris pusaka miliknya diberi gelar nama yang sama, yaitu Keris Kiai Umyang dan Empu Kiai Umyang.
Berita Terkait
-
Begini Kronologis Ritual Maut yang Tewaskan Ibu dan Anaknya di Petilasan Mpu Supo Tuban
-
Ibu dan Anak Meninggal Keracunan Gas Belerang Saat Gelar Ritual di Petilasan Mpu Supo Tuban
-
Warga Tuban Gempar, Ada Ibu dan Anaknya Tewas Berpegangan Tangan di Petilasan Keramat Mpu Supo Tuban
-
Hujan Deras Disertai Angin Kencang Tumbangkan Pohon Besar dan Tower Radio di Tuban
-
Malam Pertama Car Free Night Tuban, Ribuan Warga Padati Bundaran Taman Seleko
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Menteri PU: Semua Bangunan Pondok Pesantren Akan Dievaluasi
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: DPRD Jatim Ingatkan Pemprov Bisa Gunakan Dana Cadangan
-
Hotel Dekat Island Hospital Penang yang Nyaman untuk Keluarga
-
Nelayan Jatim Terjepit Harga Solar: Pemprov Harus Segera Bertindak
-
Angin Kencang Terjang Lumajang, 4 Rumah Rusak Berat