SuaraJatim.id - Legenda hidup karate Indonesia Umar Syarief kecewa dengan perhatian yang diberikan pemerintah kepada atlet. Ini karena status kepegawaian Umar Syarief sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak ada kejelasan.
Umar Syarief sejatinya sudah dilantik menjadi PNS pada 2003 silam. Ia pun pernah merasakan dirotasi di beberapa bidang mulai bagian umum, protokoler hingga di Dispora Surabaya. Pada 2019 lalu Ia mengajukan perpindahan ke Kemenpora.
Saat itu Syarief mendapat disposisi wali kota Surabaya yang pada saat itu dipimpin Tri Rismaharini. Sayangnya sebelum hal itu terwujud pihak Dispora Surabaya memberhentikan melalui surat pada Desember 2021.
Umar menjelaskan isi dalam surat tersebut adalah pemberhentian dengan hormat karena absensi tidak masuk kerja yang tidak bisa ditolerir. Namun Umar menjelaskan jika hal ini sudah ditanggungnya dengan tidak menerima gaji.
Ada yang lebih disesalkan Umar, mengapa langkah pemberhentian itu tidak terlebih dahulu dibicarakan secara pribadi. Menurutnya langkah itu tidak adil, sebab dia merasa sama saja negara tidak memikirkan masa depan atlet.
"Alasannya saya tidak masuk. Padahal saya tidak masuk pun juga sudah tidak menerima gaji. Tapi kan itu bagian penghargaan dari pemerintah," ungkap Umar Syarief.
Padahal tak lama setelah pemberhentian itu, surat yang diajukan ke Kemenpora mendapatkan respon positif dan ia diminta segera menyelesaikan dokumen yang dipersyaratkan.
"Tapi saya bilang saya sudah dikeluarin. Tunggu saya akan menghadap ke Menpora. Tadinya saya biarin. Tapi saya juga berfikir untuk masa depan saya. Ini kan pengabdian 20 tahun yang tidak mudah, perlu pengorbanan tidak hanya tenaga dari normal sampai tidak normal," lanjutnya.
Umar yang sudah meraih 12 emas di ajang SEA Games ini berharap masih ada upaya dari pemerintah untuk memberikan keputusan terbaik bagi masa depan atlet.
Baca Juga: Dari Lirik-lirikan, Mereka Janjian Lalu Pengeroyokan, Pelajar SMA di Surabaya Tewas Pendarahan
"Sedihnya masa 20 tahun lalu digeletakin (dibiarkan) gitu saja. Atlet lain juga tidak kerja tapi kan mereka pegawai kemenpora juga," kata Umar Syarief menegaskan.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
-
Dari Lirik-lirikan, Mereka Janjian Lalu Pengeroyokan, Pelajar SMA di Surabaya Tewas Pendarahan
-
Hasrat Persebaya Rampungkan Liga 1 Musim Ini dengan Happy Ending
-
Anggota Satpol PP Surabaya Ini Mabuk Berat Lalu Dilaporkan Perkosa 'Purel' Asal Lamongan, Padahal Mau Ramadhan
-
Wali Kota Surabaya Komentari Insiden Will Smith Tampar Chris Rock di Oscar: Jadi Pelajaran Kita Semua..
-
Hadapi Persebaya, Borneo FC Bidik Hasil Maksimal di Laga Pamungkas
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
Terkini
-
Lomba Ayam Terbang di Pesisir Situbondo
-
Kendalikan Inflasi & Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Sumenep
-
Survei ARCI Ungkap Harapan Warga Jatim Kepada Khofifah-Emil: Jalan Rusak Hingga SMA Tanpa Pungli
-
Tanggap Bencana, BRI Peduli Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Poso
-
Bansos Berujung Judi Online? DPRD Jatim Desak Sanksi Berat untuk Penerima Nakal