SuaraJatim.id - Kasus perkelahian remaja berujung maut di Surabaya kembali terjadi. Kali ini menewaskan satu bocah bernama Muhammad Rafli Akbar.
Rafli merupakan pelajar asal Dukuh Bulak Banteng 2 Suropati 1. Ia tewas setelah dikeroyok SA (19), RA (18) dan JS (18) di Jalan Dukuh Bulak Banteng II, Minggu (27/03/2022) dini hari.
Sumber persoalan anak-anak muda ini kono gegara korban melirik ketiga pelaku yang mengendarai knalpot brong. Hal ini disampaikan paman korban, Yono.
Ia menjelaskan, sebelum keponakannya dikeroyok, korban saat itu bermain di rumah temannya, IHM (16) di Jalan Pogot Gang 7A.
Menurut keterangan pamannya, Pelajar SMA Dr Soetomo ini memang sering meluangkan waktu kosongnya dengan bermain game di ponsel menggunakan wifi.
Tak berselang lama, korban mengetahui kakak IHM yang berjualan tahu telor itu tengah mendorong gerobaknya masuk ke dalam rumah. Lantas, Ia berniat membantu mendorong gerobak tersebut.
Pada saat bersamaan, dua pelaku yang mengenakan motor berknalpot brong itu melintas. Diduga karena suara bising knalpot, sontak korban menoleh ke motor yang dikendarai terduga pelaku.
Hal itu memancing emosi keduanya. Mereka mengira korban menantang. Lalu keduanya mengajak Rafli menyelesaikan persoalan mereka di luar.
"Mereka diduga tidak terima. Lalu salah satu tersangka mengajak Rafli dan bilang gini ‘ayo diselesaikan apik-apikan nak njobo’ (ayo diselesaikan baik-baik di luar," katanya menambahkan.
Baca Juga: Hasrat Persebaya Rampungkan Liga 1 Musim Ini dengan Happy Ending
Mereka lalu janjian dan bertemu di Jalan Platuk Donomulyo. Namun, saat di lokasi pelaku mengajak tiga teman lainnya.
Tanpa basa basi tersangka yang diduga berjumlah lima orang itu mengeroyok Rafli yang masih berada menunggangi Honda Vario hitam. "Rafli saat itu membonceng temannya (IHM). Dia dipukuli oleh para tersangka," ujarnya.
Karena kalah jumlah, korban memilih kabur. Sialnya saat memacu motornya, korban terjatuh karena menghindari lubang di Jalan Dukuh Bulak Banteng. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka di bagian kepala belakang telinga, yang diduga akibat benda tajam.
Mengetahui korbannya berlumur dara dan terkapar tak berdaya. Pelaku kabur meninggalkan lokasi. Kemudian IHM meminta tolong pada driver ojek online (Ojol) yang kebetulan melintas.
"Temannya (IHM) ini minta tolong supaya diantar ke warung Pogot Baru yang biasa tempat berkumpul teman-temannya," katanya menegaskan.
Setibanya di tempat tongkrongan, korban kemudian dibawa ke RSUD Soewandhie untuk mendapatkan penanganan medis.
Tag
Berita Terkait
-
Hasrat Persebaya Rampungkan Liga 1 Musim Ini dengan Happy Ending
-
Anggota Satpol PP Surabaya Ini Mabuk Berat Lalu Dilaporkan Perkosa 'Purel' Asal Lamongan, Padahal Mau Ramadhan
-
Wali Kota Surabaya Komentari Insiden Will Smith Tampar Chris Rock di Oscar: Jadi Pelajaran Kita Semua..
-
Hadapi Persebaya, Borneo FC Bidik Hasil Maksimal di Laga Pamungkas
-
Profil Bogor LavAni, Tim Voli Milik SBY yang Ukir Sejarah Usai Juara Proliga 2022
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak