SuaraJatim.id - Warga berinisial T (53) warga Kabupaten Tuban Jawa Timur ditemukan tewas dengan cara gantung diri. Motif bunuh diri itu diduga depresi karena penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh.
Peristiwa memilukan itu pertama kali diketahui istri korban. Jasad sang suami ditemukan tergantung di rumahnya, Rabu (30/3/2022).
Kapolsek Kerek Iptu Kadeni mengatakan, warga dan tetangga kaget mendengar teriakan istri korban dan langsung mendatangi sumber suara.
"Istrinya ini mengetahui korban dalam kondisi gantung diri di rumah belakang yang dibuat kandang ayam. Kemudian teriak dan para tetangga datang," kata Iptu Kadeni mengutip dari suaraindonesia.co.id, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga: Polisi Masih Memburu Pelaku Utama Penyelundupan 9 Ton Pupuk Bersubsidi ke Tuban
Peristiwa itu, lanjut Kadeni, dilaporkan ke Polsek terdekat. Kemudian petugas dan tim medis mendatangi lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban dinyatakan meninggal karena gantung diri.
"Hasil pemeriksaan medis, korban meninggal murni karena bekas lilitan tali di leher dan mulut serta alat kelamin mengeluarkan cairan," ungkapnya.
Kadeni menjelaskan, sebelum ditemukan tewas gantung diri, menurut keluarga, korban mengalami sakit komplikasi.
Berbagai upaya pengobatan bahkan telah dilakukan. Namun sakit yang diderita korban tak kunjung sembuh hingga memilih nekat gantung diri.
Baca Juga: Kemarin, Kecelakaan di Tuban Menewaskan Dua Orang Korban hingga Erupsi Gunung Semeru
"Dari keterangan keluarga, diduga korban depresi karena menderita sakit komplikasi menahun, sehingga nekat mengakhiri hidupnya," pungkasnya.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pemain Keturunan Ambon Rp 34,8 Miliar Eligible OTW Ronde 4, Jadi Pelapis Jay Idzes
Pilihan
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
-
BREAKING NEWS! Daftar 30 Pemain Timnas Indonesia U-23 untuk TC di Jakarta
Terkini
-
Awal Pekan Dapat Cuan? DANA Kaget Hadir Bagi-bagi Saldo, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan Rp6,37 M: Perkuat Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
-
Jangan Kedip! 5 Link Saldo DANA Kaget Total Rp549.000 Siap Disambar, Rebutan Sekarang Juga!
-
7 Mitos Ayam Cemani yang Bikin Merinding: Dari Enteng Jodoh Hingga Tumbal Nyawa!
-
Berburu Kejutan Saldo DANA Kaget! Raih Hadiah hingga Rp449 Ribu, Simak Manfaat dan Tipsnya