SuaraJatim.id - National Lasik Center (NLC) merupakan pusat lasik yang memiliki metode lasik terlengkap di wilayah Indonesia Timur. Berbagai metode lasik dari generasi pertama hingga terbaru dapat ditemukan di National Lasik Center (NLC).
Banyaknya pilihan metode kasik saat ini mempermudah calon pasien memilih sesuai kebutuhan, yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan hingga budget, sehingga kesempatan untuk sembuh dari gangguan mata minus dan silinderpun jadi lebih besar.
NLC sendiri menjadi rujukan lasik di Indonesia bagian timur, karena metodenya yang lengkap. Tak heran, bila banyak masyarakat dari berbagai wilayah Indonesia Timur, seperti Bali, Lombok, Sulawesi, hingga Kalimantan berdatangan memilih lasik di sini.
“Pasien NLC berdatangan dari berbagai kota, khususnya mereka yang berasal dari Indonesia Timur. Mereka bisa memilih berbagai metode lasik yang dibutuhkan, dan ini mempermudah mereka sembuh dari gangguan mata minus dan silinder,” jelas Direktur NLC, dr. Diaz Alamsyah Sudiro, SpM.
Baca Juga: Operasi Lasik untuk Atasi Masalah Mata, Kenali 3 Jenisnya!
Lasik merupakan tindakan bedah refraktif untuk mengoreksi kelainan refraksi (minus, silinder), sehingga pasien bisa terbebas dari gangguan keduanya. Metode lasik lengkap yang tersedia di klinik mata, yang berlokasi di Jalan Dharma Husada Indah Utara No.41, Surabaya, Jawa Timur (seberang Kampus C UNAIR) ini diantaranya, ReLEx® SMILE (Refractive Lenticule Extraction - Small Incision Lenticule Extraction), Femto Lasik (Laser Assisted In - Situ Keratomielusis), & PRK (Photorefractive Keratectomy).
Pasien dapat menyesuaikan metode lasik sesuai kebutuhan, sesuai kondisi mata dan biaya yang diinginkan.
Menurut dr. Diaz SpM, metode lasik yang lengkap mempermudah pasien dalam mewujudkan mimpinya untuk terbebas dari kacamata. Setiap pasien memiliki kondisi medis yang berbeda, dengan kesehatan mata yang berbeda-beda pula.
Dengan metode lasik yang lengkap ini, mereka jadi lebih banyak pilihan dan tetap bisa tetap melakukan lasik dalam berbagai kondisi.
Sebelum dilakukan lasik, calon pasien harus melakukan pre lasik lebih dahulu. Pre Lasik merupakan pemeriksaan mata dasar sebelum Lasik, mulai dari pemeriksaan ketajaman penglihatan, pemeriksaan kondisi Kornea, kadar air mata, tekanan bola mata, dan banyak lainnya. Tujuan pre lasik adalah untuk memastikan kondisi mata secara menyeluruh.
Baca Juga: Selain Lasik, Ini Cara Lain yang Efisien Hilangkan Minus Pada Mata Anak
“Hasil pre lasik akan membantu dokter mata menentukan, apakah kondisi mata pasien sesuai dan bisa melanjutkan lasik atau tidak. Dari pre lasik ini pula, dokter mata dapat memberikan pilihan metode lasik apa saja yang sesuai dan pasien bisa memilihnya,” lanjut dr. Diaz.
Sejauh ini, metode Lasik ReLEx SMILE adalah metode yang banyak diminati oleh pasien. Metode ini merupakan generasi terbaru, yang tentunya memberikan kenyamanan lebih, baik saat proses hingga pasca tindakan.
Tak heran bila pusat lasik yang juga memiliki program sosial seperti operasi katarak gratis, hingga pemberian protesa (bola mata buatan) secara gratis bagi orang yang kurang mampu dib awah naungan Eyelink Group ini menjadi rujukan dari berbagai daerah.
Keunggulan ReLEx SMILE ini diantaranya, proses tindakan lebih cepat (kurang lebih 10 menit), pemulihan lebih cepat, dan lebih nyaman setelah operasi/tindakan (minim risiko mata kering dan silau). Meski demikian, dr. Diaz menjelaskan bahwa ada beberapa pasien yang memang tidak bisa memilih ReLex SMILE, karena kondisi mata yang kurang mendukung, seperti mata minus dan silinder yang lebih dari 10, hingga kondisi kornea yang tipis.
“Jangan khawatir, pasien bisa melakukan pre lasik dan konsultasi dengan dokter spesialis mata dulu sebelum akhirnya menentukan lasik,” imbuhnya.
Salah satu pasien NLC, Ilmal dari Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengaku sangat terbantu dengan banyaknya metode Lasik di NLC. Ia merasa lebih banyak pilihan, dan tetap bisa melakukan Lasik dengan metodek Femto Lasik.
“Saya sudah 12 tahun pakai kacamata dan ingin sembuh. Setelah melakukan konsultasi dengan dokter spesialis mata dan mendapatkan info tentang pilihan metode apa saja yang bisa saya gunakan, saya memilih Femto Lasik yang menurut saya paling sesuai,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Bukan Lasik, 2 Mata Widi Vierratale Dioperasi Pakai Metode ICL
-
Solusi Mata Minus Tinggi pada Anak, Bolehkah Melakukan Operasi Lasik?
-
Ingin Operasi Lasik seperti Afgan? Ketahui Dulu Syarat Batasan Usianya
-
Lakukan Operasi Lasik, Pilihan Afgan Lepas Kacamata Bikin Penggemar Terbelah Dua Kubu
-
Ingin Melakukan Operasi Lasik? Ini Hal yang Perlu Kamu Tahu Terlebih Dahulu
Terpopuler
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Kode Redeem FF Belum Digunakan April 2025, Cek Daftar dan Langsung Klaim Item Gratis
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- 4 Produk Wardah untuk Usia 40 Tahun Ke Atas Mengandung Antiaging, Harga Mulai Rp 50 Ribuan
Pilihan
-
Adu Mental! Pemain Korut Teror Psikologis Skuat Timnas Indonesia U-17
-
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
-
Jepang Tersingkir! Ini Skenario yang Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara Piala Asia U-17
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
Terkini
-
Khofifah dan Menteri Kesehatan Matangkan Kesiapan RSUD Jadi RSPPU untuk Bedah Saraf dan Radiologi
-
Kronologi Balon Udara Berisi Petasan Porak-porandakan Rumah Warga Tulungagung
-
Polemik Sidak Wakil Wali Kota Surabaya, Bagaimana Hukum Perusahaan Menahan Ijazah Karyawan?
-
Rip Current, Si Pembunuh Sunyi: 6 Korban Jiwa di Laut Selatan Pacitan
-
Banjir Pamekasan, 2 Kecamatan Basah Kuyup