SuaraJatim.id - Politisi kawakan Kelana Aprilianto ditunjuk menjadi Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Jawa Timur. Kelana sendiri merupakan eks kader Hanura dan PDI Perjuangan.
Setelah kalah dalam Pilkada Kabupaten Sidoarjo, menjelang Pemilu 2024 Kelana memilih merapat ke partai PKN, partai anyaran yang didirikan para loyalis Anas Urbaningrum tersebut.
Ketua Umum PKN I Gede Pasek Suardika. Menjelang Pemilu 2024, PKN segera memanasi mesin di daerah-daerah dengan membentuk kepengurusan tingkat daerah menjelang verifikasi parpol, termasuk di Jawa Timur.
Setelah Kelana terpilih sebagai Ketua PKN Jatim, I Gede Pasek menargetkan seluruh infrastruktur partai bisa terwujud dalam waktu dua bulan, khususnya di Jatim. Baik struktur di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan.
Apalagi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana membuka pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024 pada 1-7 Agustus. Gede Pasek menargetkan saat itu pembentukan pengurus telah selesai.
"Kami selesai tahapan sesuai etape. Etape selanjutnya, kami target memenuhi persyaratan di KPU," kata Gede Pasek, Jumat (22/04/2022).
Ini menjadi salah satu dari 3 etape yang harus dipenuhi untuk lolos verifikasi KPU. Setelah memenuhi etape pertama dengan mengantongi SK Kemenkumham, dua etape selanjutnya adalah verifikasi KPU dan perekrutan anggota melalui pengumpulan Kartu Tanda Anggota (KTA).
"Prinsipnya, akhir bulan ini sudah memenuhi seluruh persyaratan. Penyempurnaan 2 bulan lagi. Sehingga, Agustus tinggal mendaftar," katanya.
Memberikan arahan di depan kader PKN di Jawa Timur, Gede Pasek menyampaikan sejumlah nasihat. Ia menegaskan, partai berlambang burung Garuda berbulu merah ini memiliki potensi besar.
Baca Juga: Pindah Haluan ke PKN, Gede Pasek Bantah Berkonflik dengan Ketum Hanura Oso
Terlihat dari gerak cepat para pengurus partai di daerah dalam melakukan persiapan. "Kita baru 4 bulan kerja dan selesaikan itu dengan cepat. Sementara, ada partai-partai lain yang sudah 2 tahun belum selesai dan bahkan ada kader-kader yang bergabung ke kita," katanya.
Tak hanya sekadar menjadi peserta pemilu, pihaknya juga telah memetakan sejumlah target konstituen. Bernafas nasional, PKN akan menyasar semua kalangan.
"Ada seniman, sastrawan, keluarga kraton, tokoh agama, masyarakat hukum adat, semua bisa bergabung. Termasuk, jaringan potensi lain yang bila dikumpulkan, kami yakin lebih cepat," katanya.
Termasuk, peluang menarik kader partai lain. Seperti halnya para mantan kader Partai Demokrat hingga Partai Hanura.
"Bila kita berhasil lolos dan ikut pemilu, pasti semua partai yang tak lolos itu akan menjadikan PKN sebagai opsi pertama untuk bergabung," kata mantan politisi Partai Demokrat ini.
Sebelum bergabung di PKN, Gede Pasek dan Kelana sebelumnya bertemu di Partai Hanura. Saat Kelana menjadi Ketua Hanura Jatim, Gede Pasek merupakan Sekjend DPP Hanura.
Menjawab tantangan Gede Pasek, Kelana bergerak cepat. "Yang jelas kami akan fokus memenuhi seluruh persyaratan agar bisa memenuhi persyaratan KPU dan lolos verifikasi. 100 persen Jatim sudah bisa dipenuhi," katanya.
Ia tak memungkiri, waktu 2,5 bulan merupakan tantangan baginya. Dalam waktu yang ada, pihaknya menargetkan bisa menyusun struktur di 38 kabupaten/kota dan 75 persen dari total kecamatan se-Jatim.
"Untuk sekarang, kabupaten/kota yang belum tinggal 2 daerah saja. Sedangkan untuk kecamatan, sudah terbentuk di sekitar 199 kecamatan atau 30 persen dari total kecamatan," kata Kelana.
"Kami yakin akhir Juli bisa memenuhi target. Sambutan masyarakat di daerah juga luar biasa," katanya.
Setelah seluruh target selesai, maka selanjutnya adalah menargetkan suara di pemilu. "Kami selesaikan dahulu tahapan di persiapan pendaftaran. Kami belum akan membicarakan hal lain," katanya menandaskan.
Berita Terkait
-
Pindah Haluan ke PKN, Gede Pasek Bantah Berkonflik dengan Ketum Hanura Oso
-
Gede Pasek: PKN Tidak Ada Kaitannya dengan Moeldoko, AHY dan SBY!
-
Gede Pasek: Anas Masih Fokus di Dalam Penjara, PKN di Luar Babat Alas Dulu
-
Banyak Loyalis Anas Urbaningrum, PKN Disebut Merugi Jika Cuma jadi Pesaing Demokrat
-
Partai Baru Putra Bali Gede Pasek Suardika Ternyata Rebranding Partai Lama
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
5 Profesi Kantoran Ini di Ujung Tanduk, Digilas AI Tanpa Ampun! Cek Posisimu
-
Jangan Sampai Kehabisan, Ini Syarat dan Trik Cepat Dapat Dana Kaget
-
Khofifah: FESyar Bukan Sekadar Seremoni! Jatim Siap Jadi Pusat Ekonomi Syariah Nasional
-
Menguak Asal-usul Kata 'Jancuk' dari Umpatan Tabu Jadi Simbol Keakraban Arek Suroboyo
-
UMKM Mojokerto Produksi Sepatu Olahraga Berkualitas, Ditawari Gubernur Khofifah Ikut Misi Dagang