SuaraJatim.id - Sejumlah lima orang terlibat aksi pemerasan berkedok penangkapan pelaku kasus narkoba di Mojokerto, Jawa Timur masih buron. Polres Mojokerto memburu kelima polisi gadungan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, warga Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto menggagalkan komplotan polisi gadungan, Sabtu (7/5/2022) pekan lalu.
Ada empat orang pelaku yang diamankan, yakni Iskak (29), asal Desa Seketi, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, Rendrika Pramana Putra (30) asal Desa Segodobancang, Kecamatan Tarik, Sidoarjo.
Kemudian Sugeng (32) asal Desa Kesambenkulon, Kecamatan Wringinanom, Gresik serta satu pelaku lain yakni berisinial V warga Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Sedangkan lima orang lainnya berhasil kabur.
Baca Juga: HUT Mojokerto ke-729, Bupati Ajak Semua Elemen Kerja Keras dan Bangkit Majukan Bumi Majapahit
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Gondam mengatakan pihaknya terus mencari keberadaan para pelaku.
"Kurang lebih (DPO) ada lima orang. Tim Resmob dan tim Pidum opsnal di lapangan melakukan pengejaran sampai saat ini," katanya, Senin (9/5/2022).
Menurut Gondam, selama beraksi sindikat pemerasan ini mengaku dari Polda Jawa Timur (Jatim). Mereka menakut-nakuti para korbannya dengan dengan dalih tersandung kasus narkoba. Selama ini, sindikat ini sudah beraksi di 7 lokasi, di wilayah Mojokerto.
"Yang mengaku ke kita itu ada 4 orang dan satu sudah melapor ke kita. Korbannya masih di wilayah Mojokerto, nanti kita kembangkan lagi," ungkap Gondam.
Akibat perbuatannya, lanjut Gondam, 4 orang polisi gadungan ini dijerat dengan pasal berlapis. Mereka disangkakan melanggar pasal 378 KUHP tentang Penipuan dan pasal 368 KUHP tentang Pemerasan.
"Mereka sudah kita tahan di (Rutan) Polres Mojokerto, barang bukti juga sudah kita amankan untuk penyelidikan lebih lanjut," ucap Gondam.
Perwira polisi dengan tiga balok emas di pundak ini juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan orang yang mengaku aparat kepolisian. Sebab dalam menjalankan tugas, polisi selalu disertai dengan surat tugas yang dikeluarkan institusi Polri.
"Prinsipnya dengan adanya kejadian ini dan tidak hanya satu kali di wilayah hukum Polres Mojokerto kami mengimbau kepada masyarakat kalau ada oknum yang mengaku polisi tolong di kroscek. Kami kalau melaksanakan tugas pasti membawa surat perintah tidak hanya serta merta kita menangkap orang tanpa ada dasar," tukas Gondam.
Komplotan polisi gadungan ini dihajar warga saat hendak menangkap Bambang (24), warga Dusun Kweden, Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (7/5) sekira pukul 22.30 WIB. Ketika itu pelaku datang ke rumah Bambang mengendarai mobil Daihatsu Ayla dengan nomor polisi (Nopol) W 1563 YU.
Saat itu, Bambang tengah duduk bersantai di teras rumah tiba-tiba dibawa masuk ke dalam mobil dengan dalih Bambang terlibat kasus narkoba. Saat di mobil pelaku menanyakan ponsel Bambang. Lantaran tertinggal di dalam rumah, Bambang kemudian diantar ketiga pelaku masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponsel.
Ayah Bambang, Sumarno (50), spontan bangun dan menghampiri anaknya yang tengah digelandang pelaku. Sumarno kemudian menanyakan surat perintah penangkapan, namun para pelaku tak bisa menunjukan. Merasa ada yang janggal, Sumarno kemudian meneriaki para pelaku dengan kata maling.
Warga yang mendengar teriakan itu sontak mendatangi rumah Sumarno. Mereka kemudian menghajar para pelaku yang sempat mengaku anggota Polri tersebut. Warga yang marah juga merusak mobil yang dikendarai komplotan perampasan ini hingga ringsek.
Kontributor : Zen Arivin
Berita Terkait
-
Viral Tak Digubris Polisi, Pria yang Teriak-teriak di Gerbang Polsek Kelapa Gading Ternyata Keluarga Tersangka Narkoba
-
Siswa Paskibraka Tewas Tertembak Dicap Gangster, Viral Curhatan Pilu Tante Korban: Anak Ini Bercita-cita jadi Polisi
-
Kupas Film Bagheera: Perjuangan Sang Penegak Keadilan Melawan Korupsi
-
Ikut Gembira Guru Supriyani Divonis Bebas, Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Mudah-mudahan Ini Kasus Terakhir
-
Detik-detik Anggota Paskibra SMK 4 Semarang Tewas Ditembak Polisi dan Kejanggalan Kronologinya
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Jelang Coblosan, Tri Rismaharini Dapat Pesan dari Ponpes Sunan Derajat
-
Heboh! Viral Detik-detik Penculikan Anak di Blitar: Korban Dibujuk Beli Jajan
-
KPU Jatim: EVP Ruang untuk Bertukar Pengalaman Mengenai Pemilu
-
Tidak Netral, Kades di Situbondo Divonis 3 Bulan Penjara dengan Percobaan
-
Inilah Isi Tim Khusus Polda Jatim yang Ditugaskan Jaga Pilkada Sampang