SuaraJatim.id - Penyakit Kuku dan Mulu (PMK) mewabah di Mojokerto. Hingga kini tercatat ada sebanyak 616 ekor sapi terinfeksi virus menular itu, bahkan dan 6 ekor sapi diantaranya mati.
Kondisi ini membuat para peternak sapi di daerah berjuluk Bumi Majapahit ini waswas. Mayoritas, para peternak ini memiliki kekhawatiran sama, yakni ternak sapi milik mereka mati terserang PMK. Apalagi harga sapi saat ini mencapai belasan hingga puluhah juta rupiah.
Lantaran terlalu panik, tak jarang mereka memberikan perawatan lebih kepada sapi-sapi yang diternaknya. Apalagi jika sapi sudah terserang PMK. Seperti yang dilakukan Sundari, warga Dusun/Desa Suru, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto.
Emak-emak berusia 42 tahun ini rela tidur di kandang sapi guna merawat ternaknya. Ia khawatir dengan kondisi sapi yang diternaknya, sebab sudah beberapa hari belakangan ini, sapi tersebut tak nafsu makan lantaran terjangkit virus PMK.
"Sudah 6 hari ini tidur di kandang, tidak kerja, tidak kemana-mana, karena merawat sapi. Kalau makan baru pulang," ucap Sundari saat ditemui di kandang sapi miliknya.
Dari pengamatan sepintas, kondisi kesehatan ternak sapi milik Sundari memang tak begitu sehat. Dari mulut dan hidungnya keluar lendir bening. Sementara terdapat bintik-bintik merah seperti sariawan yang terjadi pada manusia pada bagian mulut.
Sementara pada bagian kaki nampak terluka dan bernanah, tepatnya berada di sela-sela kuku kaki sapi. Persis dengan ciri-ciri sapi yang terjangkit virus dengan nama lain Foot and Mouth Disease ini.
"(Sapi) enggak mau makan, mungkin karena mulutnya sakit itu dan terus keluar lendir dari hidung dan mulutnya," ungkap Sundari menyampaikan keluhan kepada dokter hewan dari Dinas Pertanian (Disperta) Mojokerto yang melakukan pemeriksaan.
Tak hanya rela tidur di kandang sapi, Sundari pun sudah merogoh kantongnya untuk biaya pengobatan sapi miliknya itu. Selama empat hari, ia sudah menghabiskan uang Rp 500 ribu lebih guna membeli minyak angin, serta obat-obat oles lainnya.
Baca Juga: Data Dinas Pertanian dan Peternakan Mojokerto Sebut 616 Ekor Sapi Terinfeksi PMK, 6 Ekor Mati
"Untuk beli minyak angin, terus minyak tawon, minya gondopuro buat membaluri bagian kepala sama kakinya itu agar tetap hangat," tutur istri Sadi ini.
Dengan telaten, tiap saat Sundari membaluri ternak sapinya itu menggunakan minyak tersebut. Itu dilakukan tak lain agar kondisi kesehatan hewan ternaknya tersebut bisa kembali bugar. Meski selama 6 hari ini belum ada perubahan yang berarti.
"Merawatnya seperti anak kecil, tiap hari dibaluri minyak, kemudian kalau malam sering-sering kompres kepalanya pakai air hangat," kata Sundari menceritakan bagaimana ia memperlakukan hewan sapinya.
Sundari mengaku tak rela jika sapi yang ternaknya sejak usia 1 tahun itu mati lantaran terserang PMK. Ia pun berusaha semaksimal mungkin agar hewan sapinya selamat dari serangan virus PMK, yang sejak awal Mei lalu ditemukan kembali di Mojokerto setelah Kabupaten Mojokerto 36 tahun dinyatakan bebas PMK.
"Ya eman (sayang), karena merawat sudah lama. Harganya kalau dijual juga sudah mahal sekarang. Semoga diparingi (dikasih) sehat lagi ya jadi bisa dijual jelang Idul Adha nanti," tukas Sundari menutup pembicaraan.
Kontributor : Zen Arivin
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
-
6 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Jumbo, Tahan Lama Lancar Main Game
-
Koji Takasaki Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam, Pernah Usir Muhammad Ferarri
-
Beckham Putra: Jens Raven Cs, Tolong Balas Sakit Hati Kami!
Terkini
-
Menteri Agus Andrianto Tinjau Langsung Layanan Kantor Imigrasi Malang
-
7 Ciri-ciri Teras Rumah yang Membawa Petaka Menurut Feng Shui
-
Selenggarakan Pelatihan Ekspor, BRI Tingkatkan Kesiapan UMKM Binaannya ke Pasar Internasional
-
Akses Hunian Terjangkau Meningkat, BRI Maksimalkan Penyaluran KPR Subsidi dengan Skema FLPP
-
5 Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Sholat Dhuha Menurut Buya Yahya