SuaraJatim.id - Kasus pembunuhan wartawati senior al-Jazeerah, Shireen Abu Akleh oleh aparat Israel membetot perhatian kalangan pers dunia baru-baru ini.
Bukan cuma kalangan pers, namun tokoh-tokoh di dunia juga ikut mengecam peristiwa tersebut. Salah satunya Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun. Ia mengatakan pembunuhan Shirenn perbuatan keji.
"Pembunuhan wartawati Shireen Abu Akleh oleh Israel merupakan kejahatan yang keji yang kami dapati dan kami hadapi saat ini," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (13/05/2022).
Pernyataan itu disampaikan oleh Dubes Palestina pada Konferensi Pers dalam rangka Peringatan Hari Nakbah Palestina yang diperingati setiap tanggal 15 Mei.
Baca Juga: Berduka atas Tragedi Pembunuhan Wartawan Shireen Abu Akleh, MUI: Bukti Teror terhadap Jurnalis
Hari Nakbah merupakan peringatan tahunan pengusiran bangsa Palestina untuk mendirikan negara Israel pada 1948.
Shireen Abu Akleh merupakan jurnalis senior al-Jazeerah yang memiliki kewarganegaraan Palestina, ujar Dubes Zuhair.
Ia mengatakan Israel terus melakukan kekejaman dan kejahatan terhadap rakyat Palestina hingga saat ini.
"Kekejaman dan kejahatan yang keji harus dihadapi oleh rakyat Palestina," kata dia.
Ia mengatakan rakyat dan pemerintah Palestina memberikan penghormatan kepada Jurnalis Shireen Abu Akleh.
Baca Juga: Makin Diteror, MUI Sampaikan Duka Mendalam untuk Wartawati Al-Jazeerah yang Dibunuh Zionis Israel
"Rakyat dan pemerintah Palestina menjadikan Shireen Abu Akleh sekarang sebagai syahidah di hati kami," kata dia.
Selain itu, Dubes Zuhair mengatakan Israel terus melakukan politik pendudukan kepada rakyat Palestina.
"Kami memanggil dunia dan komunitas internasional untuk berada di samping kami untuk memperjuangkan apa ya kami hadapi dari penindasan yang dilakukan oleh Israel," kata dia.
Sehingga, lanjut dia, hak-hak bagi rakyat Palestina dapat didapatkan dan diwujudkan.
"Penyerangan yang dilakukan oleh tentara Israel dan pendatang Israel ini menunjukkan bahwa Israel ingin terus menciptakan kehancuran di wilayah Palestina," kata Dubes Zuhair.
Ia mengatakan pendatang Israel terus melakukan konfrontasi untuk menjadikan tempat tempat suci seperti Masjid al-Aqso agar tidak dimiliki oleh umat Islam.
"Di bulan suci ramadan kami menghadapi penyerangan yang di lakukan oleh pendatang dan tentara Israel. Ini adalah apa yang kami terus hadapi," kata dia.
Dubes Zuhair mengatakan rakyat Palestina telah hidup dalam kekejaman dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel selama 74 tahun.
Berita Terkait
-
Aktivis Palestina Tagih Andika Kangen Band Bikin Lagu untuk Palestina!
-
Andika Mahesa Ikut Aksi Bela Palestina, Lantang Boikot Produk Israel
-
Ratusan Polisi Jaga Aksi Bela Palestina di Kedubes AS, Kapolres Jakpus Larang Anak Buah Bawa Senpi
-
Di Forum Parlemen, Puan Tegas Tolak Relokasi Warga Palestina: Gaza Itu Rumah Mereka
-
Muzani Ungkap Cara Prabowo Persiapkan Kemerdekaan Palestina: Evakuasi Tenaga Medis-Pendidik ke RI
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
-
LG Batalkan Investasi Baterai EV di Indonesia Senilai Rp130 Triliun
Terkini
-
Dokter di Malang Diduga Cabuli Pasiennya, Polisi Turun Tangan
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan