
SuaraJatim.id - Sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) selama ini masih misterius. Namun penelitian terbaru telah mengungkap inovasi kesehatan terbaru.
Penelitian tersebut diklaim telah memecahkan misteri SIDS. Dikutip dari Independent pada Minggu, SIDS yang juga dikenal sebagai cot death merupakan kematian mendadak, tak terduga, dan tidak dapat dijelaskan dari bayi yang tampaknya sehat, biasanya terjadi pada enam bulan pertama kehidupan mereka.
Kondisi ini umumnya terjadi ketika anak sedang tidur, dengan banyak komunitas medis percaya bahwa fenomena tersebut terjadi karena cacat di otak yang mengontrol peningkatan aktivitas tidur dan pernapasan.
Menurut Mayo Clinic, konsensus di antara para profesional medis adalah bahwa jika seorang anak berhenti bernapas saat tidur, cacat tersebut akan mencegah bayi terkejut atau bangun.
Baca Juga: Seorang Bayi di Sumbar Diduga Meninggal Dunia Gegara Terpapar Hepatitis Misterius, Gejalanya Mirip
Para peneliti sekarang percaya bahwa mereka telah mengkonfirmasi teori ini dengan menganalisis sampel darah dari bayi baru lahir yang meninggal karena SIDS dan penyebab lain yang tidak diketahui dan membandingkannya dengan darah yang diambil dari bayi yang sehat.
Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan oleh jurnal eBioMedicine Lancet, mereka menemukan bahwa aktivitas enzim yang disebut Butyrylcholinesterase (BChE) secara signifikan lebih rendah pada bayi yang meninggal karena SIDS, dibandingkan dengan bayi yang masih hidup dan mereka yang meninggal karena penyebab non-SIDS.
BChE memiliki peran utama dalam jalur otak, menjelaskan mengapa SIDS biasanya terjadi selama tidur. Oleh karena itu, tingkat enzim yang rendah dipahami mengurangi kemampuan anak untuk bangun, menciptakan kerentanan terhadap SIDS.
Secara historis, orang tua disarankan untuk membaringkan bayi mereka untuk tidur, menjauhkan mainan dan selimut dari boks bayi dan tidak membiarkan mereka kepanasan dalam upaya mencegah SIDS.
Terlepas dari tindakan pencegahan seperti itu, banyak anak masih meninggal, meninggalkan orang tua dengan rasa bersalah yang besar dan bertanya-tanya apakah mereka dapat mencegah kematian anak mereka.
Baca Juga: Kades Semampir Polisikan Dokter Kandungan di Sidoarjo Terkait Dugaan Malpraktik
Dr. Carmel Harrington, yang memimpin penelitian, kehilangan anaknya sendiri karena SIDS 29 tahun yang lalu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Seorang Bayi di Sumbar Diduga Meninggal Dunia Gegara Terpapar Hepatitis Misterius, Gejalanya Mirip
-
Kades Semampir Polisikan Dokter Kandungan di Sidoarjo Terkait Dugaan Malpraktik
-
Seorang Bayi Meninggal setelah Menderita Demam Lassa, Penyakit yang Berasal dari Afrika Barat
-
Bidan Diduga Tidak Melayani dengan Baik Ibu Hamil hingga Bayinya Meninggal, DPRD Probolinggo Sebut Ada Kesalahan SOP
-
Kisah Bayi Meninggal Saat Orangtuanya Berjuang Agar Dapat Penanganan Medis
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Persis Solo Selamat dari Degradasi, Ini Komentar Ong Kim Swee
-
Harga Emas Resmi Pegadaian Terjun Bebas Lagi Pada Minggu, Berikut Daftarnya
-
Risih Gembar-gembor 2 Periode, Prabowo Ingin Beri Kesan Tak Ambisius Kekuasaan
-
Waduh! Menkes Budi Sebut Orang Bergaji Rp5 Juta Enggak Sehat dan Enggak Pintar
-
10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
Terkini
-
PAD Tembus Target, Tapi Ada Beri Catatan dari Fraksi Gerindra DPRD Jatim
-
Pakar Siber AS Kunjungi IKADO Surabaya, Bongkar Rahasia Keamanan Infrastruktur Digital
-
Demi Tingkatkan Kualitas SDM, Gubernur Khofifah Siapkan Asrama bagi Mahasiswa ITS Jalur KIP Kuliah
-
Jangan Asal Teriak, Guru Besar Unair Sampaikan Cara Berpendapat dengan Bertanggung Jawab
-
Berdedikasi dalam Pembangunan, Gubernur Khofifah Terima Penghargaan Leading Women Awards 2025