SuaraJatim.id - Sebanyak 433 ternak yang tersebar di 15 kecamatan di Lamongan Jawa Timur positif terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Angka itu merupakan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan kabupaten setempat per 20 Mei 2022. Ke-15 kecamatan itu adalah Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sarirejo, Turi, Mantub, dan Ngimbang.
Kemudian Kecamatan Sugio, Lamongan, Modo, Paciran, Sambeng, Solokuro, Babat, Sukorame, serta Sukodadi. Jumlah kasus itu meningkat dibandingkan data per 16 Mei 2022.
Saat itu ada 186 ternak di 11 kecamatan terjangkit, dengan 73 di antaranya sembuh dan enam ekor mati. Saat ini jumlah ternak yang sembuh sudah mencapai 86 ternak. Demikian disampaikan Kadis Kominfo Lamongan Sugeng Widodo.
“Ternak di Lamongan yang tertular PMK meningkat, ada tambahan di 4 kecamatan, yakni Solokuro, Babat, Sukorame, dan Sukodadi. Dari 622 populasi, ada 433 ternak yang tertular,” ujarnya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Sabtu (21/5/2022).
Menurut Sugeng, meski penularan di Lamongan terjadi peningkatan kesembuhan juga meningkat. Data sebelumnya ada 73 ternak yang sembuh, saat ini tercatat ada 86 ternak telah pulih.
“Dari 433 ternak yang terserang PMK, 86 di antaranya sembuh, 6 mati, 32 dijual, dan empat dipotong paksa. Jadi hari ini masih ada 305 ternak yang masih sakit. Yang masih sakit itu, paling banyak ada di Kecamatan Tikung,” terangnya.
Dengan naiknya angka kesembuhan itu, Sugeng menyebut, kasus PMK ini masih relatif terkendali. Bahkan, sapi-sapi yang sebelumnya mengalami kurang napsu makan dan tidak bisa berdiri kini sudah mulai membaik.
Terkait meningkatnya wabah PMK yang menyerang ternak ini, Sugeng mengatakan, hal ini disinyalir karena penularan PMK ini terbilang sangat mudah.
Baca Juga: 335 Hewan Ternak Warga Sumbar Terjangkit PMK, Paling Banyak di Tanah Datar
“Karena penularannya sangat mudah, bisa air borne. Oleh sebab itu, deteksi dini sangatlah penting,” imbuhnya.
Menyikapi itu, Sugeng menjelaskan Pemkab Lamongan bersama instansi terkait lainnya terus melakukan langkah-langkah pencegahan dan upaya penanganan terhadap wabah PMK di Lamongan.
Adapun langkah-langkah itu, mulai dari penutupan pasar hewan, penyemprotan desinfektan di lingkungan RPH, kandang ternak dan kendaraan pengangkut, pengobatan ternak yang terjangkit dan bergejala, pemberian vaksin, hingga membuat posko.
“Berbagai upaya terus kita lakukan. Bahkan juga dilakukan pembinaan dan penyuluhan kepada para peternak atau pemilik hewan. Kami harap, jika ada yang menunjukkan gejala ternak mulai sakit, maka untuk segera melapor agar bisa cepat ditangani sebelum terlambat,” katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
335 Hewan Ternak Warga Sumbar Terjangkit PMK, Paling Banyak di Tanah Datar
-
Sorotan Peristiwa Kemarin, Banjir Rob di Probolinggo sampai Peristiwa Penusukan Pria ke Eks Istri
-
Dispertan Semarang Sebut 4 Sapi Terjangkit PMK Telah Diisolasi, Begini Kondisinya
-
Waspada Wabah PMK Hewan Ternak, Polres Samosir Turun Tangan
-
Begini Tips Cara Alami Warga Lojejer Jember Lindungi Ternaknya dari Virus PMK
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Penyebab Cloudflare Down, Sebabkan Jutaan Website dan AI Lumpuh
-
Format dan Jadwal Babak Play Off Piala Dunia 2026: Adu Nasib Demi Tiket Tersisa
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
Terkini
-
CEK FAKTA: Uang Redenominasi Terbaru BI Beredar, Asli atau Palsu?
-
CEK FAKTA: BSU Rp 900 Ribu Cair 7 November 2025, Benarkah?
-
Ruang Kelas SD Negeri Ambruk di Situbondo, Buntut Material Lapuk dan Tua!
-
DPRD Jatim Bahas Perubahan Perangkat Daerah, Urusan Ekonomi Kreatif Masuk Disbudpar
-
DPRD Jatim Usulkan Digitalisasi Pengawasan dan Pelaporan Pajak