Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 01 Juni 2022 | 09:52 WIB
Kejaksaan Gresik tahan seorang dokter dalam kasus dugaan korupsi [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Gresik Jawa Timur ( Jatim ) menahan seorang dokter dalam kasus dugaan korupsi di daerah setempat.

Selain dokter, salah satu pejabat di PT Pegadaian ( Persero ) juga terlibat dalam dugaan kasus korupsi itu. Kedua tersangka ini masing-masing berinisial QA (40) warga Pulau Bawean asal Desa Tambak Kecamatan Tambak.

Kemudian satu orang lagi berinisial BT (48) mantan Kepala Unit Pelayanan Cabang PT Pegadaian (Persero). Keduannya sudah ditahan oleh kejaksaan setempat.

Kedua tersangka itu, sebelum ditahan telah menjalani pemeriksaan secara marathon mulai pukul 11.00 wib hingga 19.40 di Kantor Kejari Gresik. Demikian disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Gresik, Muhammad Hamdan.

Baca Juga: Gresik United Boyong Dua Kiper, Ali Budi Rahardjo dan Andri Prabowo

“Kedua tersangka itu ditahan karena kami telah memiliki dua alat bukti, dan keduanya telah memiliki peran masing-masing atas dugaan korupsi,” katanya seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (31/05/2022).

Ia menjelaskan tersangka BT misalnya yang berprofesi sebagai Kepala Unite Pegadaian Pulau Bawean, di Kecamatan Tambak.

“Tersangka BT mengeluarkan emas tanpa sesuai prosedur dan modusnya seakan-akan sudah lunas,” paparnya, Selasa (31/05/2022).

Hamdan menuturkan, jadi emas yang dikumpulkan oleh swasta dari masyarakat terus digadaikan tersangka. Lalu investasi itu dimasukkan ke rekening QA.

“Masyarakat curiga bahwa bisnis ini tidak ada dan BT bersama QA mengeluarkan tanpa perlunasan. Berdasarkan keterangan ahli kerugian negara sebesar Rp 3 miliar lebih,” tuturnya.

Baca Juga: Dananto Adi Terpilih sebagai Ketua Umum Serikat Karyawan Semen Gresik Periode 2022-2025

Ia menambahkan, kasus dugaan korupsi ini dilakukan sejak 2021. Korbannya masih puluhan dan bisa bertambah lagi. “Ada kemungkinan korban bisa berkembang lagi dan masih banyak masyarakat belum melapor,” imbuhnya.

Sebelumnya, tim penyidik dari Pidsus Kejari Gresik telah memeriksa sebanyak 20 saksi dari nasabah pegadaian dan pegawai. Termasuk pegawai Pegadaian Cabang Gresik. Dari hasil penyidikan ini mengarah ke BT dan QA.

Load More