Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 03 Juni 2022 | 21:07 WIB
Ilustrasi mayat. [Antara]

SuaraJatim.id - Kematian Sofia di dalam toilet kamar Hotel Hasma Jaya 2 Jalan Pasar Kembang Kecamatan Sawahan Kota Surabaya masih menjadi teka-teki.

Perempuan 46 tahun itu tewas dalam keadaan bugil atau telanjang. Hasil autopsi sementara, Ia tewas dalam keadaan lemas. Kemudian menurut tim autopsi, ditemukan air dalam paru-parunya.

Seperti dikatakan Kapolsek Sawahan Kompol Risky Fardian, polisi sudah berkomunikasi dengan tim medis RSUD Dr Soetomo terkait perkembangan hasil visum.

Hasilnya, autopsi korban belum sepenuhnya selesai. Meskipun begitu, hasil sementara korban disimpulkan mati lemas dan ada cairan air di dalam paru-parunya.

Baca Juga: Motif Kematian Wanita di Hotel Hasma Jaya 2 Surabaya Masih Buram

“Kami sudah menghubungi tim medis di RSUD Dr Soetomo. Hasilnya belum keluar. Tapi, mereka sempat jelaskan kalau diduga korban mati lemas,” kata Risky seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (03/06/2022).

Risky mengungkapkan, tim medis RSUD Dr. Soetomo sempat menyebut ada air dalam paru-paru korban. Akan tetapi, hal tersebut belum bisa dijadikan patokan, lantaran masih hasil sementara.

“Ada air dalam paru-parunya. Tapi itu belum hasil akhir. Masih menunggu dari tim medis,” ujarnya.

Sebelumnya, Polisi tengah menyelidiki penyebab kematian Sofia (52) yang dinilai janggal lantaran posisi kepala tenggelam ke bak kamar mandi dan telanjang bulat di Kamar no 42 Hotel Hasma Jaya 2 di Jalan Pasar Kembang 16, Rabu (01/06/2022).

Selain itu, Sofia diketahui check in bersama teman prianya yang sempat terekam kamera CCTV Hotel.

Baca Juga: Update Penyelidikan Kasus Wanita Tewas di Kamar Mandi Hotel Hasma Jaya 2 Surabaya

Kanit Reskrim Polsek Sawahan, Iptu Shokip, mengatakan berdasar rekaman camera closed circuit television (CCTV) korban terlihat cek in bersama pria pada Senin (31/5/2022) dini hari.

Pria yang dicari oleh polisi itu terpantau menggunakan masker, jaket dan topi. Sayangnya, kata Iptu Shokip, rekaman CCTV yang dijadikan bukti itu tidak merekam kendaraan terduga pelaku.

“Di CCTV keliatan pakai topi, masker dan jaket. Keliatan jalan berdua, masuk bareng, terus (si pria) keluar sendiri jalan kaki juga. Untuk kendaraan gak keliatan, mereka hanya keliatan jalan kaki,” katanya menegaskan.

Load More