SuaraJatim.id - Kantor Desa Gumukan, Jombang, Jawa Timur didemo warga, Kamis (9/6/2022). Aksi unju rasa itu terkait dugaan pemotongan program bantuan langsung tunai (BLT).
Warga meyakini, BLT yang jadi hak mereka 'disunat' sebanyak dua kali, yakni sebesar Rp100 ribu dan Rp25 ribu.
Belasan warga peserta demo menyampaikan keresahannya dengan membawa poster bertulisan. "Jare Pak Presiden Pejabat/Perangkat Motong BLT Harus Dipecat,"
Ada pula poster bertuliskan. "Pelaku Pungli Wajib Diadili,"
Koordinator aksi, Ahmad Syahril mengatakan, demo tersebut dilakukan dengan tuntutan pencopotan dua perangkat desa yang diduga melakukan pungli. Hanya saja, mereka tidak bertemu dengan Pj Kades Gumulan Abdul Qodir dalam demo itu. Karena yang bersangkutan tidak ada di tempat. Padahal para pendemo sempat menunggu hingga dua jam.
“Kami minta dua perangkat desa segera dipecat. Karena telah melakukan pungli bantuan lasung tunai atau BLT minyak goreng. Demo ini merupakan kali kedua,” kata Ahmad Syahril mengutip dari Beritajatim.com, Kamis.
Syahril menjelaskan, jumlah pemotongan tersebut bervariasi selama dua bulan (April-Mei). Bagi warga yang menerima bansos Rp300 ribu dipotong sebesar Rp25 ribu. Sedangkan yang menerima BLT Rp600 ribu disunat Rp100 ribu. “Yang meminta RT/RW atas suruhan perangkat desa,” ujarnya.
M Zainal Abidin (28), warga lainnya menambahkan, dirinya juga menerima BLT minyak goreng. Nah, setelah menerima bansos tersebut pihaknya didatangi sama RW. Zainal dimintai uang Rp100 ribu. Alasannya, uang tersebut untuk pembayaran listrik penerangan jalan.
“Yang pertama dimintai Rp100 ribu. Sedangkan yang kedua dimintai Rp25 ribu. Peruntukannya sama, katanya untuk pembayaran listrik jalan desa. Hampir seluruh penerima BLT dipotong segitu. Kita nggak enak, ya kita kasih saja,” katanya.
Usai pemotongan tersebut, warga sempat bergolak. Suasana desa memanas. Hingga akhirnya perangkat desa mengembalikan dana potongan tersebut. “Setelah ramai-ramai, uang potongan itu dikembalikan oleh perangkat desa,” katanya.
Demo yang dilakukan belasan warga ke kantor desa itu berujung kecewa. Pasalnya, hingga dua jam ditunggu, kedua oknum perangkat desa yang didemo warga tak keluar. Massa kemudian menaruh poster-poster tuntutan di kantor desa. “Saya tidak berani komentar. Takut salah,” kata Sekretaris Desa Gumulan Harun saat diwawancarai wartawan terkait tuntutan pendemo.
Berita Terkait
-
Suasana Haru Iringi Pelepasan Jamaah Calon Haji kabupaten Jombang
-
Heboh Ular Piton Melilit Motor Warga di Jombang
-
Kunjungi Pesantren Darul Ulum Jombang, Wapres Ma'ruf: Santri Bisa Jadi Gubernur hingga Presiden
-
Sakit Hati Tak Tahan Diumpat Terus-terusan, Parang Bicara, Pria Jombang Luka-luka
-
Kasus Pembacokan di Jombang, Umpatan Dibalas Sabetan Pedang
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Hadir Langsung Serahkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Masyarakat Bawean
-
Promo 9.9 : Sepatu NB 1906R Hadirkan Desain Hybrid
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat