SuaraJatim.id - Warga Kabupaten Pasuruan makin dibuat resah dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Wabah ini turut memengaruhi produksi susu sapi.
Produksi sapi perah yang menurun drastis membuat pasokan susu ke sejumlah koperasi ikut anjlok. Manajer Koperasi Susu Kelompok Tani Karya Amanah, Gaung Andaka Ranggi Purbangkara, menjelaskan bahwa pasokan susu sapi dari peternak turun sampai 50 persen.
“Penurunan produksi susu sapi ini mulai terasa semenjak 3 minggu belakangan. Harganya tidak ikut turun, tapi pasokannya biasanya dapat 7000 liter susu per hari, sekarang cuma 3500 liter,” ujar Gaung pada Rabu (15/06/2022), dikutip dari BeritaJatim--jaringan Suara.com.
Koperasi Susu Kelompok Tani Karya Amanah sendiri memilik anggota sebanyak 370 peternak. Ratusan peternak ini memelihara sekitar 3000 sapi perah yang tersebar di wilayah Kecamatan Lekok, Grati, dan Nguling.
Gaung mencatat sudah ada sekitar 80 persen sapi perah yang sakit dengan gejala PMK. Mulanya sapi memiliki gejala seperti mulut berlendir dan kuku banyak yang terlepas.
“Ada sekitar 80 persen sapi terkena PMK. Gejalanya mulutnya sakit berlendir seperti sariawan, kukunya kayak keropos terus lama-lama lepas,” imbuhnya.
Gaung menambahkan, tidak hanya produksi susu yang anjlok, tetapi kualitasnya juga ikut menurun. Hal itu disebabkan karena sapi-sapi yang sakit tidak mau makan.
“Kualitas susu itu tergantung makanannya. Kalau makannya sedikit ya otomatis turun. Susunya juga ndak bisa keluar, ” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Koperasi Kelompok Tani Karya Amanah, Udik Djanuantoro, berharap agar Pemerintah Kabupaten Pasuruan bisa lebih cepat melakukan penanganan. Dia khawatir jika kondisi PMK tidak segera ditangani maka para peternak bisa kehilangan mata pencahariannya.
“Peternak sapi perah ini setornya harian. Kalau pendapatan hariannya hilang, mereka mau kerja apa. Masa recovery sapi untuk bisa keluar susu lagi juga lama,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
12 Sapi di Batanghari Disembelih Paksa karena Mengidap Penyakit Mulut dan Kuku, Namun Masih Layak Dikonsumsi
-
Mantri Hewan Kewalahan Tangani PMK di Ponorogo, Masyarakat Diimbau Beri Ternak Jamu untuk Kekebalan Tubuh
-
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Percepat Distribusi Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku, Impor Dari Prancis
-
Harga Sapi di Bontang Melambung, Penyakit Mulut dan Kuku Penyebabnya?
-
Daging Sapi di Daerah Ini Dijual dengan Harga Rp 30 Ribu per Kilo, Tapi...
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
DPRD Jatim Godok Revisi Kode Etik, Sesuaikan dengan Perkembangan Zaman
-
DPRD Jatim Desak Pemerataan Anggaran BPOPP: Sekolah Swasta Juga Mitra Negara
-
Gubernur Khofifah Optimistis FESYAR 2025 Mampu Akselerasi Ekonomi Syariah di Jawa Timur
-
Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN Bantu UMKM Healthcare Kembangkan Bisnis Lebih Cepat
-
Dapatkan Cuan Besar! SR023T3 & SR023T5 Tawarkan Kupon 5,95% dan Cashback Menarik