Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Minggu, 19 Juni 2022 | 07:10 WIB
Charger hp. [StockSnap/Pixabay]

SuaraJatim.id - Ponsel sekarang menjadi salah satu barang pokok bagi masyarakat. Bukan cuma menjadi alat komunikasi, ponsel pintar sekarang bisa juga sebagai alat transaksi.

Bukan cuma itu, banyak hal lain yang bisa dilakukan oleh penggunannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya sebagai hiburan, sebagai media baca, sebagai tempat belanja online dan sebagainya.

Maka dari itu, ketersediaan baterai menjadi sangat penting. Baterai penuh terisi sampai 100 persen adalah hal yang melegakan bagi para penggunannya.

Dengan baterai yang penuh, maka pengguna bisa leluasa beraktivitas tanpa khawatir ponsel kehabisan daya.

Baca Juga: Baterai Ponsel Bermasalah, Ini Empat Keselahan yang Menjadi Penyebabnya

Sayangnya, hal-hal sepele bisa menyebabkan baterai ponsel bocor. Akibatnya, baterai ponsel cepat habis (drop) meski sudah diisi ulang penuh 100 persen.

Samsung Electronics Indonesia, dalam siaran pers, Sabtu, menjelaskan ada empat kebiasaan buruk yang menyebabkan baterai ponsel bocor.

1. Kesalahan saat mengecas

Satu kebiasaan buruk yang jelas bisa merusak baterai adalah menggunakan ponsel saat sedang diisi daya. Aktivitas ini bisa membuat perangkat panas, jika dilakukan terus menerus bisa menyebabkan baterai rusak.

Ketika ponsel sedang dicas, sebaiknya gunakan ponsel jika memang mendesak saja. Jika tidak sabar menunggu ponsel yang dicas, pilih ponsel yang memiliki teknologi pengisian daya cepat (fast charging).

Baca Juga: 4 Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Baterai Ponsel Bocor

Samsung juga melihat mengisi daya sampai 100 persen adalah kurang tepat, tidak baik bagi usia paterai. Ia menyarankan mengisi daya ketika baterai ponsel berada di angka 30 persen dan berhenti di kisaran 80 sampai 85 persen.

Beberapa ponsel dilengkapi dengan fitur proteksi, yaitu membatasi pengisian daya hanya sampai 85 persen. Pada ponsel Samsung, kunjungi Battery and Device Care di setelan, kemudian pilih "more battery settings".

Nyalakan fitur "protect battery" untuk membatasi pengecasan sampai 85 persen.

2. Pasang aplikasi sembarangan

Berhati-hati memasang aplikasi rupanya bukan soal keamanan data saja, namun juga kinerja ponsel. Unduh aplikasi hanya dari tempat yang resmi karena aplikasi tidak resmi bisa saja memiliki fitur yang bisa menyedot daya baterai.

Untuk menghemat baterai, nyalakan fitur Power Saving untuk menghemat konsumsi baterai dan Adaptive Battery supaya perangkat bisa menyesuaikan konsumsi daya dengan pola penggunaan.

Secara berkala, bersihkan juga RAM dan ruang penyimpanan supaya kerja ponsel tidak melambat.

3. Membuka banyak aplikasi

Menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan, meski pun ponsel mendukung multitugas, bisa membuat baterai cepat habis karena banyak mengonsumsi daya.

Cek dan tutup aplikasi yang tidak digunakan melalui task manager. Cek juga aplikasi apa saja yang berjalan di belakang tidak terlihat di tampilan ponsel (background).

Buka Battery and Device Care, kemudian pilih "battery" dan "background usage limit" untuk menonaktifkan aplikasi yang jarang dipakai. Pilih "put unused to sleep" untuk aplikasi yang jarang dipakai.

4. Tidak pakai dark mode

Mode gelap atau dark mode adalah andalan untuk menghemat daya baterai terutama pada ponsel layar AMOLED. Ketika menampilkan warna hitam, layar AMOLED akan mematikan piksel sehingga konsumsi daya dari layar berkurang. ANTARA

Load More