Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 23 Juni 2022 | 17:29 WIB
Jenazah korban masih berada di rumah sakit Mojokerto [SuaraJatim/Zen Arivin]

SuaraJatim.id - Sulamsih (43), ibu lima anak tewas setelah menjalani perawatan medis. Diduga warga Dusun/Desa Ngabar, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto itu menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Dugaan itu menyusul laporan polisi yang dilakukan anak korban berinisial F ke Polres Kota (Polresta) Mojokerto. F dan keluarganya curiga, sang ibu meninggal akibat luka yang dideritanya lantaran mengalami kekerasan yang dilakukan ayah tirinya.

"Saya kurang tahu, karena yang lebih tahu kakak saya, Fani. Tapi memang tadi lapor ke polisi," kata F saat ditemui di ruang mayat RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Kamis (23/6/2022).

Remaja tanggung ini mengungkapkan, selama ini, Sulamsih tinggal bersama suami ketigannya, Subiat. Sehingga ia mengaku tidak tahu pasti apakah sang ibu mengalami KDRT. Yang ia tahu, ibunya meninggal setelah menjalani perawatan medis di RSUD Nganjuk.

Baca Juga: Pesan Terakhir Bos Sepatu Mojokerto untuk Calon Istrinya

"Meninggalnya kemarin malam di Rumah Sakit Nganjuk. Apakah ada penganiayaan atau seperti apa saya kurang tau, yang tau jelas itu kakak saya yang ikut sama ibu," ucap F.

Di lokasi yang sama, Ajib Idayasri salah satu anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lira yang mendampingi keluarga korban menyatakan, pihak keluarga akhirnya memilih melapor ke polisi lantaran merasa janggal dengan kematian ibu lima anak ini.

"Setelah mendengar cerita dari anak-anak korban kemudian keluarga sepakat untuk melapor polisi. Karena dari cerita anak korban bilang, ibunya ini sudah kerap dianiaya sejak pertengahan bulan puasa dulu," kata Ajib.

Berdasarkan infomasi yang didapat Ajib, korban kerap menjadi sasaran amuk sang suami. Hingga Sulamsih jatuh sakit, dan sempat dibawa Subiat ke sebuah padepokan dengan dalih untuk berobat. Namun anehnya, pihak keluarga dilarang untuk menjenguk.

"Karena korban sakit-sakitan terus, kemudian sama pihak keluarga dibawa ke rumah sakit. Kebetulan anak korban ada yang tinggal di Nganjuk, akhirnya dibawa ke sana dan setelah beberapa dirawat akhirnya meninggal," ungkap Ajib.

Baca Juga: Pengakuan Calon Istri Bos Sepatu Mojokerto, Tepis Dugaan Motif Bunuh Diri Karena Biaya Pernikahan

Sejauh ini, lanjut Ajib suami ketigas Sulamsih mendadak hilang dari peredaran. Menurut infomasi yang diterimanya, Subiat langsung meninggalkan rumah setelah mengetahui Sulamsi meninggal dan pihak keluarga melapor ke polisi.

"Usai mengetahui korban meninggal dunia katanya, suami tirinya ini kabur. Sampai sekarang tidak diketahui kemana," tukas Ajib.

Sementara itu, pantauan Suara.com, hingga pukul 17.00 WIB, jenazah Sulamsih masih berada di ruang kamar mayat RSUD Wahidin Sudiro Husodo. Hingga saat ini petugas kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap jenazah Sulamsih.

"Dari keluarga korban menyampaikan kematian ini diduga akibat KDRT yang dilakukan suami korban. Untuk memastikan kita akan lakukan autopsi, karena jarak antara dugaan KDRT itu kurang lebih dari 2 bulan yang lalu dari kematian korban," kata Kasat Reskrim Polresta Mojokerto AKP Rizki Santoso.

Kontributor : Zen Arivin

Load More