Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 30 Juni 2022 | 06:05 WIB
Presiden AS Joe Biden. (Foto: AFP)

Militer AS telah menambahkan sekitar 20.000 personel tambahan di benua itu sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, sehingga totalnya menjadi sekitar 100.000 personel.

Markas permanen Angkatan Darat AS di Polandia akan didampingi oleh batalion pendukung lapangan yang merupakan kontingen permanen AS pertama di sayap timur NATO, kata para pejabat.

Langkah itu akan memperkuat kemampuan pasukan AS dan NATO untuk bekerja sama di seluruh sisi timur, kata Biden kepada wartawan.

Dia mengatakan Washington akan bekerja dengan Spanyol untuk meningkatkan jumlah kapal perang AS yang berbasis di Rota, Spanyol, menjadi enam dari empat dan meningkatkan kemampuan Angkatan Laut AS untuk menanggapi potensi ancaman.

Baca Juga: Terus Dibombardir Rusia, Warga Sipil Ukraina yang Tewas Sudah Mencapai 4.700 Orang

Washington juga akan menempatkan Tim Tempur Brigade (BCT) bergilir di Rumania yang akan menambah "3.000 pejuang dan 2.000 personel lainnya," kata Biden.

Di negara-negara Baltik, militer AS akan meningkatkan pengerahan rotasinya yang mencakup pasukan lapis baja, penerbangan, pertahanan udara, dan operasi khusus untuk memperkuat keamanan dan menunjukkan kesiapan tempur pasukan AS, kata Gedung Putih.

Dua skuadron tambahan jet tempur F-35 canggih akan dikirim ke Inggris.

Pentagon juga akan menambah 625 tentara di Jerman untuk mengawasi dan melaksanakan operasi artileri pertahanan udara, dukungan dukungan tempur dan misi rekayasa.

Baterai pertahanan udara jarak pendek akan ditempatkan di Italia, menambah 65 personel.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Amerika Serikat Lebih Tinggi dari yang Tercatat, Kenapa?

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada Biden bahwa peningkatan kehadiran militer AS menunjukkan "kepemimpinan yang menentukan" dari pemimpin AS itu.

Load More