Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 01 Juli 2022 | 09:47 WIB
Curhat warganet Bojonegoro kakeknya ditelantarkan [Foto: Tangkapan layar Instagram]

Setengah jam berlalu tapi tidak ada tindakan apapun. Hingga salah satu anggota keluarga, yakni budenya marah dan membentak petugas sebelumnya.

"Ini kalau nggak segera diperiksa atau gimana gitu mau dilaporkan ke pamong?," ujarnya.

Mendengar ucapan tersebut, petugas itu langsung berdiri dan mengatakan jika saat itu bukan piketnya.

Namun akhirnya dengan terpaksa petugas tersebut mengetes tensi si kakek, dan ternyata tensi kakek turun di angka 50.

Baca Juga: Nyesek! Pernikahan di Ujung Tanduk, Suami Bawa Selingkuhan Publik Figur ke Rumah

Selanjutnya petugas itu mengatakan, puskesmas disini tidak mau menerima jika tensi sudah sangat rendah.

Budenya pun makin marah.

"Kenapa gak dari tadi mbak," ujarnya hampir menangis.

"maaf buk," kata petugas itu.

Sang kakek akhirnya dibawa ke mobil pickup lagi dengan keluarga sendiri yang menggotong, untuk menuju Puskesmas Kalitidu.

Baca Juga: Alamak! Emak-emak Ini Ngamuk Pas Tahu Suaminya Nyawer Biduan

Sesampainya di Puskemas Kalitidu, petugas disana langsung menangani dengan cepat dan diperiksa oleh dokter. Dokter sempat mengatakan kalau kondisi si kakek sudah terlambat.

Setelah mendapat perawatan di puskemas kalitidu, beruntung tensi darah kakek naik jadi 75. Hingga akhirnya si kakek dirujuk ke RSUD Bojonegoro dan saat ini di ruang Icu.

Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet.

"puskesmas P itu mana? Gak usah disamarkan biar ada tindak tegas dari pemerintah. Soal nyawa bukan soal sepele," kata aisyah***

"padahal bangunan puskesmas tersebut baru selesai dibangun dan direnovasi megah loh," ujar beri***

"perlunya menanamkan jiwa menomorsatukan jiwa pasien itu penting banget bagi seorang nakes, buat yang pengin jadi nakes dan yang sudah menjadi nakes jangan cuma profesi aja yang dibanggakan, tapi jiwa pasien harus tetap dinomorsatukan," kata dwi***

Load More