Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 19 Juli 2022 | 12:35 WIB
Presiden Volodymyr Zelenskyy Copot Dua Pejabatnya Akibat Dugaan Bersekongkol Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Kiev, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis pada (29/1/2022). [ANTARA FOTO/REUTERS/HO-Ukrainian Presidential Press Service/aa]

SuaraJatim.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mencopot dua pejabatnya akibat dugaan bersekongkol dengan Rusia.

Kedua pejabat tinggi Ukraina, yakni Kepala Dinas Keamanan Ukraina (Sluzhba Bespeky Ukrayiny atau SBU) Ivan Bakanov dan Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova.

"Mereka tidak diberhentikan, namun masih menunggu penyelidikan lebih lanjut," kata seorang pembantu presiden senior mengutip dari Timesindonesia.co.id jejaring Suara.com, Selasa (19/7/2022).

Presiden Zelenskyy mengeluarkan dekrit skorsing pada Minggu (17/7/2022) malam. Pencopotan itu diunggah pada laman resmi sang presiden.

Baca Juga: Kunjungi UII, Dubes Ukraina Berharap Invasi Rusia Bisa Dihentikan Dalam Dua Bulan Ini

Dijelaskan, bahwa dekrit itu telah sesuai dengan Pasal 47 Piagam Disiplin Angkatan Bersenjata Ukraina yang disetujui Hukum Ukraina tertanggal 24 Maret 1999 no 551-XIV.

Ivan Bakanov menjabat Kepala SBU sejak pada 29 Agustus 2019 dan ia adalah anggota tim Zelensky. Sebelumnya, selama beberapa bulan, ia adalah wakil kepala pertama SBU dan bertindak sebagai kepala lembaga penegak hukum.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, seperti dilansir di Al Jazeera, Minggu (18/7/2022) telah mengatakan bahwa Kepala SBU, Ivan Bakanov dicopot dari jabatannya dan Iryna Venediktova diberhentikan sebagai Jaksa Agung.

Kedua pejabat itu diskors karena diduga ada lusinan tindakan kolaborasi dengan Rusia oleh para pejabat di lembaga mereka.

Zelenskyy kemudian menunjuk Vasyl Maliuk, pejabat keamanan yang berpengalaman dan pejuang korupsi menggantikan Ivan Bakanov.

Baca Juga: Sempat Viral, Seorang Jurnalis Rusia yang Menentang Invasi di Ukraina Ditahan

Sehari sebelumnya, Zelenskyy mengeluarkan perintah eksekutif kepada Oleksiy Symonenko yang selama ini duduk sebagai wakil jaksa agung untuk menggantikan Iryna Venediktova.

Ivan Bakanov, 47, adalah teman masa kecil dan mantan mitra bisnis Volodymyr Zelenskyy. Dia yang  menjalankan bisnis media Zelenskyy selama karir televisinya dan kemudian memimpin kampanye yang membuat Zelenskiy beralih dari bermain sebagai presiden di sitkom menjadi terpilih dalam kemenangan telak dalam kehidupan nyata.

Zelenskyy kemudian menunjuknya untuk mengepalai Dinas Keamanan Ukraina (Sluzhba Bespeky Ukrayiny, atau SBU) pada Agustus 2019.

Sedangkan Iryna Venediktova, 43, adalah wanita pertama yang menjabat sebagai jaksa agung Ukraina.

Ia mendapat pujian internasional atas upayanya yang tanpa henti mengumpulkan bukti kejahatan perang  Rusia di negaranya.

Ketika dia menjabat mulai tahun 2020 lalu, Iryna Venediktova ditugaskan untuk menerapkan reformasi dengan mengekang inefisiensi dan korupsi di kantornya.

Menurut Zelenskyy, lebih dari 60 karyawan pejabat yang diskors bekerja melawan Ukraina di wilayah yang diduduki Rusia.

Dia mengatakan, 651 proses pidana telah didaftarkan terkait dengan pengkhianatan tingkat tinggi dan kolaborasi oleh pegawai kantor kejaksaan, badan investigasi praperadilan, dan lembaga penegak hukum lainnya.

“Serangkaian kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara menimbulkan pertanyaan yang sangat serius bagi para pemimpin terkait,” kata Zelenskyy.

"Masing-masing pertanyaan ini akan menerima jawaban yang tepat," tambahnya.

Wakil kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Smirnov mengatakan, enam bulan setelah perang, pihaknya terus mengungkap banyak orang ini di masing-masing lembaga ini.

Doug Klain dari Pusat Eurasia Dewan Atlantik menyebutkan, bahwa pelanggaran keamanan selama perang adalah alasan mengapa Zelenskyy kehilangan kepercayaan pada kepala keamanannya sejak Februari, ketika Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.

"Baru hari ini (mantan kepala SBU Krimea) Ukraina ditangkap atas tuduhan pengkhianatan tingkat tinggi dan memberikan intelijen kepada Rusia. Dia adalah salah satu dari banyak pejabat tinggi di badan intelijen yang dituduh bekerja sama dengan penjajah," katanya.

Sedangkan Iryna Venediktova, Klain mengatakan, dia telah dituduh gagal mereformasi kantornya dan membiarkan penyelidikan suap disabotase.

"Untuk penuntutan kejahatan perang, itu adalah salah satu prioritas utama bagi Ukraina dan itu adalah sesuatu yang sangat diminati oleh komunitas internasional untuk membantu mereka," tambah Klain.

Itulah alasan mengapa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menskors dua pejabat tingginya Kepala Dinas Keamanan Ukraina (Sluzhba Bespeky Ukrayiny atau SBU), Ivan  serta Jaksa Agung  Iryna Venediktova diskors saat negara itu terus digempur Rusia.

Load More