SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Blitar resmi mencabut izin Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin Jadab atau Samsudin. Penutupan berdasarkan hasil peninjauan ulang izin.
Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengatakan hasil tinjauan yang telah dilakukan Pemkab Blitar menemukan sejumlah kejanggalan izin dengan praktik yang dilakukan Gus Samsudin di padepokan beralamat Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan tersebut.
Metode rukiah yang dipakai menyembuhkan pasien oleh Gus Samsudin tak sama dengan izin yang diajukan yakni panti pijat atau terdaftar sebagai penyehat tradisional pemijat.
“Dicabut (izinnya). Dari Dinkes sudah mencabut maka dari Dinas Perijinan juga mencabut,” ujar Rahmat Santoso di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Selasa (9/8/2022).
Selain kesalahan izin praktik pengobatan yang berbeda dengan kenyataan di lapangan, pelanggaran juga terjadi pada letak bangunan. Lokasi Padepokan Nur Dzat Sejati yang dipakai untuk menampung pengikutnya ternyata tak memiliki izin.
Gus Samsudin menggunakan rumah dua lantai di ujung persimpangan masuk sebagai lokasi panti pijatnya.
Pelanggaran izin lainnya terletak pada aktivitas menyerupai pondok pesantren di Padepokan Nur Dzat Sejati. Para pengikut Gus Samsudin diketahui makan dan tidur di tempat tersebut.
Aktivitas Pondok Pesantren dan Majelis Taklim tidak sesuai dengan dua Peraturan Menteri Agama meliputi Nomor 29 tahun 2019 tentang penyelenggaran Majelis Taklim dan Nomor 30 tahun 2020 tentang Penyelengaraan Pesantren.
“Kalau mau buka usaha pondok ya nanti izinnya di Kemenag tho. Padepokan akan disegel,” ujarnya.
Baca Juga: Bongkar Identitas Asli Pesulap Merah, Gus Samsudin Langgar Perjanjian
Rahmat Santoso mengimbau masyarakat tak melakukan tindakan anarkis selama Padepokan Nur Dzat Sejati ditutup. Gus Samsudin dipersilahkan membuka kembali tempat praktiknya selama izinnya telah sesuai dan terpenuhi.
“Masak warga saya mau melakukan usaha ndak boleh?” tutupnya.
Kontributor : Farian
Berita Terkait
-
Mencengangkan! Ini 3 Trik yang Dibongkar Pesulap Merah, Gus Samsudin sampai Pawang Hujan
-
Sorotan Kemarin Lomba Agustusan Bercosplay Gus Samsudin vs Pesulap Merah Sampai Update Penganiayaan Pelajar Surabaya
-
Terpopuler: Update Terbaru Kasus Akseyna, Pesulap Merah Bidik Lawan Baru, Pawang Hujan Rara Kini Kena Sentil
-
Ada Studio Penuh Alat Sulap, 5 Potret Rumah Pesulap Merah yang Sederhana
-
Langgar Perjanjian, Gus Samsudin Kini Malah Bongkar Identitas Asli Pesulap Merah
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
5 Fakta Menarik di Balik Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari, Inspirasi Hari Santri 2025
-
GG, Kuota Habis? Rezeki Gamer Datang! Klaim Dana Kaget Gratis Hari Ini
-
Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Pesantren Award 2025 dari Menteri Agama RI, Ini Komitmennya
-
Hari Santri 2025, Pesan Tegas Gus Yahya: Jihad Santri Bukan Angkat Senjata, Tapi Perangi Hoaks!
-
Jejak Jihad: Sejarah Hari Santri dan Peran Kunci di Balik Pertempuran 10 November