SuaraJatim.id - Baru-baru ini viral lagu "Joko Tingkir Ngombe Dawet" yang dinyanyikan trio artis lokal Jawa Timur: pedangdut Cak Sodiq, penyanyi Denny Caknan dan pelawak Cak Percil.
Lirik lagu parikan--mirip pantun--ini populer di kalangan penggemar dangdut. Namun, belakangan lagu koploan tersebut menuai kritik dan disoal berbagai kalangan, mulai dari Gus Muwafiq, akademisi UINSA, kemudian Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Terbaru adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jatim. Mereka menilai lagu parikan "Joko Tingkir Ngombe Dawet" itu tidak mencerminkan kebudayaan.
MUI Jatim menilai bahwa lirik dalam lagu tersebut kurang pantas. Sebab, diketahui Joko Tingkir sendiri ternyata merupakan salah satu tokoh ulama. Sehingga, ‘parikan’ Joko Tingkir Ngombe Dawet dinilai kurang patut.
Salah satu Ketua MUI Jatim H Ainul Yaqin menjelaskan, Joko Tingkir memilik nama asli Mas Karebet, putra Ki Kebo Kenongo. Joko Tingkir juga menjadi Raja Pajang bergelar Hadiwijaya.
"Yang jelas Joko Tingkir itu nama aslinya Mas Karebet. Putra Ki Kebo Kenongo, diambil menantu Sultan Trenggono, lalu menjadi Raja Pajang bergelar Sultan Hadiwijaya," kata Ainul dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (11/8/2022).
Ia menambahkan bahwa Joko Tingkir merupakan sosok yang dihormati dalam sejarah kerajaan Islam. Karena itulah, ia menilai lirik plesetan Joko Tingkir kurang patut.
"Apapun, ketokohannya dihormati dalam sejarah kerajaan Islam. La mosok ngombe dawet (la masak minum dawet), kesannya bikin guyonan. Kurang patut," ujarnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa lirik lagu yang dibawakan oleh Denny Caknan Cs tersebut meresahkan masyarakat, ia meminta untuk dihentikan. "Ya, kalau meresahkan dihentikan saja. Intinya, kurang patut, maka bikin resah," katanya.
Baca Juga: MUI Jatim Menilai Lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' Kurang Patut
Hal senada disampaikan akademisi dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Achmad Murtafi Haris, mengatakan sebenarnya respon seperti itu adalah hal wajar.
Menurut dia, seni itu harus hidup, namun tetap dalam koridor. Artinya, pencipta harus mempertimbangkan materi yang akan ia masukkan ke dalam karyanya.
"Seni itu tetap harus digunakan, seni itu harus hidup. Cuma ketika ada materi di dalamnya yang kemudian mengundang kritik atau respon, itu masukan yang harus dipertimbangkan," ujarnya.
"Jadi gak terus karepe dewe-dewe (tidak semaunya sendiri). Wajar ada respon. Itu wajar," kata Murtafi menegaskan.
Ia lantas mencontohkan, bahwa dulu juga sempat viral lagu Jaran Goyang. Namun, saat itu tidak ada sebuah persoalan, karena memang masyarakat menganggap itu merupakan hal yang wajar.
"Kalau ini terkait dengan figur yang ternyata dia adalah termasuk tokoh Islam, sehingga ketika dibuat ‘parikan’ yang itu barangkali kurang sesuai, kemudian ada respon dari kelompok masyarakat tertentu yang merasa itu tidak tepat untuk digunakan plesetan semacam itu. Jadi itulah, bagian dari dinamika sosial," katanya.
Berita Terkait
-
MUI Jatim Menilai Lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' Kurang Patut
-
Denny Caknan Pernah Kepergok Happy Asmara Video Call Cewek: Makanya Ada Lagu Satru
-
Viral Video Detik-detik Penonton Jebol Pagar saat Konser Denny Caknan di Ponorogo
-
6 Potret Detik-Detik Happy Asmara Pingsan saat Manggung, Lelah Karena Kebanjiran Job
-
9 Lagu Baru Dangdut Koplo, Denny Caknan Mendominasi, Favoritmu Masuk Daftar Ini?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Warga Lereng Gunung Semeru Enggan Tempati Huntap, Ini Alasannya
-
Erupsi Gunung Semeru Putuskan Jaringan Listrik 571 Rumah di Lumajang, PLN Tunggu Zona Aman!
-
Ingin Liburan Keluarga di Akhir Tahun? Ini Destinasi Wisata Populer di Bintan yang Bisa Jadi Pilihan
-
Geger 7 Ekor Ular Piton Muncul di Tempat Sampah Sekolah Surabaya, Waspada Musim Hujan!
-
Kecelakaan Tragis di Tol Jombang, Pejalan Kaki Tewas Usai Tabrakkan Diri ke Truk Box!