Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 18 Agustus 2022 | 21:03 WIB
Lagu parikan Joko Tingkir ngombe dawet [Foto: Tangkapan layar Youtube]

SuaraJatim.id - Ribut-ribut lagu "Joko Tingkir Ngombe Dawet" sedang viral dan menuai kontroversial. Ada yang protes, tapi tidak sedikit yang memaklumi.

Ketua Ansor Lamongan Muhammad Masyhur menilai wajar kalau ada warga yang memprotes lagu tersebut. Meskipun begitu, Ia menilai lagu itu sudah terlanjur viral.

"Lagu itu kan ada masanya, trending. Sebentar lagi juga dilupakan. Tapi juga tidak boleh ngawur (lagunya). Saya sih bagaimana ya, itu kadung viral. Ibarat peluru sudah terlanjur ditembakkan," katanya saat dihubungi SuaraJatim.id, Kamis (18/08/2022).

Oleh sebab itu dia mengimbau sebaiknya bagi pengarangnya tidak usah mematenkan lagu tersebut. Misalnya mendaftarkan ke lembaga Hak Kekayakan Intelektual (HAKI). Begitu juga bagi yang mau menyanyikan, sebaiknya disetop.

Baca Juga: Penyanyi Asli Joko Tingkir Ngombe Dawet Tama Halu juga Ngetrend Lewat Lagu Bapakku Jadi Duda

"Yang belum manggung tidak usah dinyanyikan. Bagi yang mengarang, jangan dipatenkan. Nanti didaftarkan ke HAKI, bisa ramai," ujarnya menambahkan.

Terkait protes berbagai kalangan, termasuk Gus Muwafiq, kemudian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Masyhur mengatakan nama Joko Tingkir sendiri memang unik, selain Ia disebut sebagai tokoh atau ikon di Lamongan.

"Joko Tingkir punya cerita unik, namanya juga unik. Padanannya tidak ada. Jadi kalau nyoba-nyoba dicari selain Joko Tingkir tidak nemu. Mosok Joko Kentir Ngombe Dawet, juga enggak masuk," katanya pendek.

"Ganti Joko Kentir, nanti yo ra enak lagune. Soal sejarahnya, tidak ada manuskrip di Pemda. Tidak ada Joko Tingkir punya karangan buku, karangan kitab dan lain-lain," tuturnya.

Masyhur justru menyorot alasan kenapa lagu-lagu koploan seperti Joko Tingkir Ngombe Dawet tersebut viral. Menurut dia ini karena tidak ada lagu-lagu dari band-band besar yang baru.

Baca Juga: Siapa Pencipta Lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet? Ternyata Ini Penyanyi Aslinya

Sehingga selera musik masyarakat Indonesia berubah ke lagu-lagu selengekan seperti koplo, campur sari dan lain-lain.

"Ada kejumudan (kebekuan) dalam musik. Tidak ada lagu yang viral. Band-band besar lama tidak menciptakan lagu. Lha Ahmad Dhani suwe ga gawe lagu. Jadi yang viral ya ga mutu: Ngombe Dawet, Lapo ga ngombe kolek," ujarnya.

"Musik hari ini mulai bergeser dari yang bermakna filosofis, romantisme, bergeser ke musik-musik yang selengekan. Penyesuain lirik dan intonasi," katanya menambahkan.

Lalu soal lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' Masyhur intinya tidak terlalu mempersoalkan. Ia beranggapan penyanyinya jelas tidak ada niat atau kesengajaan melecehkan.

Load More