Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 23 Agustus 2022 | 10:05 WIB
Ilustrasi pengeroyokan ustadz. [Istimewa]

SuaraJatim.id - Selama tiga pekan terakhir ini gerombolan bermotor meneror warga di Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo Jawa Timur ( Jatim ). Mereka menyerang warga secara acak.

Belum diketahui motif penyerangan. Namun akibat ulah mereka ada sejumlah warga yang menjadi korban. Peristiwa terakhir terjadi di Kelurahan Jrebeng Lor Kecamatan Kedopok.

Menurut warga setempat, Muhammad Ikhsan komplotan geng motor itu berjumlah belasan hingga puluhan motor dari arah utara. Mereka menyerang kerumunan orang yang nongkrong di warung sampai membuat keributan di musala.

Ulah komplotan geng motor bahkan sempat terekam kamera pengawas atau CCTV. Mereka secara tiba-tiba menyerang pemuda setempat dengan menggunakan batu, bahkan warga memergoki mereka ada yang membawa senjata tajam.

Baca Juga: Cucu Pembunuh Nenek di Probolinggo Divonis 14 Tahun Penjara

"Ini sudah terjadi sejak tiga Minggu (pekan-red) lalu. Kemarin malam Minggu mereka menyerang lagi, pemuda di sini sampai ada yang terluka," kata warga bernama Muhammad Ikhsan, Senin (22/08/2022).

Untuk keamanan warga setempat melakukan penjagaan secara bergantian. Komplotan geng motor itu sempat dikejar warga namun berhasil kabur.

"Ya kita sambil jaga-jaga di sini mas. Yang tua-tua di sini sambil meredam anak-anak muda agar tidak jadi bentrok," katanya.

Warga sekitar lokasi tidak mengetahui asal komplotan tersebut. Mereka pun merasa tidak ada konflik antara warga setempat dengan warga daerah lain.

"Gak ada yang saling kenal kok, setahu saya juga tidak ada masalah warga di sini dan warga dari luar. Mereka datang begitu saja dan langsung menyerang," pungkasnya.

Baca Juga: Teror Geng Motor di Probolinggo, Serang Pakai Batu dan Ada yang Bawa Senjata Tajam

Warga berharap pihak kepolisian segera turun tangan menangani teror geng motor tersebut.

Sebab, warga khawatir komplotan geng motor semaki banyak dan sulit diberantas apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.

Load More